Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Biografi Xavi Hernandez Pesepak Bola Yang Di Sebut Gelandang tengah Jenius Asal Spanyol

 

Biografi Xavi Hernandez Pesepak Bola Yang Di Sebut Gelandang tengah Jenius Asal Spanyol

Siliput.com - Siapa sih para pecinta sepak bola yang gak mengenal Xavi Hernandes. dia merupakan salah satu pesepakbola asal Negara Spanyol. Xavi dikenal sebagai salah satu pemain terbaik sepak bola yang posisinya sebagai gelandang. 

Kehebatanya dalam mengatur serangan menjadikan nya dijuluki sebagai “The Puppet Master”. Lalu bagaimana kisah perjalanan karir nya sebagai pesepak bola profesional, yuk mari langsung saja kita bahas ulasannya berikut ini.

Xavier Hernandes Creus lahir pada 25 Januari 1980 di Terrassa, Barcelona, Spanyol. Xavi lahir dari seorang pasangan Jaoquim Hernandez dan Maria Merce Creus.

Sang ayah, Joaquim, merupakan mantan pesepakbola profesional yang bermain untuk Sabadell FC. Selain Sabadell, ayahnya juga pernah bermain untuk beberapa klub, salah satunya adalah FC Barcelona. Setelah pensiun, sang ayah memutuskan untuk menjadi pelatih di klub divisi ketiga.

Xavi tidakl sendiri, Xavi memiliki satu saudara perempuan dan empat saudara laki-laki. Kelima saudaranya dinamakan Ariadna Hernandez, Dianalaura Hernandez, Oscar Hernandez, Alex Hernandez, dan Benny Hernandez.

Sejak kecil, Xavi sudah menunjukkan bakatnya terhadap sepak bola. Ia seperti lahir sebagai seorang olahragawan. Kedua orang tuanya pun mendukung penuh minat sang anak.

Xavi kemudian bergabung dengan akademi La Masia pada umur 11 tahun. Dirinya yang bermain baik dan memiliki bakat yang luar biasa, akhirnya sekitaran tahun 1997 masuklah kedalam skuat utama Barcelona B yang pada saat itu dilatih oleh Josep Maria Gonzalvo.

Xavi muda terinspirasi oleh Pep Guardiola. Dan Nama-nama seperti Paul Scholes, Paul Gascoigne, hingga Matt Le Tissier juga sangat mempengaruhi gaya bermain Anak asli produk Catalan ini.

Bermain apik, Xavi masuk kedalam tim utama FC Barcelona sekitaran tahun 1998. Ia memulai debut pertmamanya sekitaran 5 Mei 1998 saat FC Barcelona melawan Lleida. Gol pertama Xavi hadir tiga bulan kemudian saat La Blaugrana bertemu dengan Mallorca di piala super spanyol.

Di La Liga sendiri, Xavi memulai debutnya saat melawan Valencia. Hari bersejarah tersebut terjadi sekitaran 3 Oktober 1998. Di mana El Barca menang telak dengan skor 3-1.

Musim selanjutnya, Xavi mulai memperlihatkan kualitasnya sebagai gelandang terbaik. Dirinya berhasil mencatatkan 7 gol dan 20 assist dalam satu musim.

Penampilan gemilang nya membuat ia masuk tim nasional junior spanyol sejak usia 17 tahun. Dan ketika bermain untuk timnas Spanyol U-20, yang mana ikut serta dalam turnamen Piala Dunia. Berkat kecerdasannya, Xavi berhasil membawa tim matador menjuarai trofi Piala Dunia u-20 tahun 1999.

Kemudian pada 15 november 2000 Xavi memulai debut bersama timnas senior saat berhadapan dengan Belanda di laga persahabatan.

Di musim 2004/2005, Xavi Hernandez menjadi wakil kapten tim FC Barcelona, yang pada musim tersebut, el Barca sukses menyabet gelar La Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol. Ia juga berhasil menggondol gelar pribadi sebagai pemain terbaik La Liga tahun 2005.

Setelah sempat cedera dan di haruskan beristirahat selama empat bulan, Xavi melakukan comeback sempurna dengan membawa FC Barcelona memenangi gelar Liga Champions tahun 2006. Barcelona juga mengamankan gelar La Liga dan Piala Super Spanyol di musim yang sama.

Musim 2008/2009, Xavi mendapat tawaran serius dari FC Bayern Munchen, namun pelatihnya saat itu, Pep Guardiola, memintanya untuk tetap tinggal. Keputusannya pun berbuah manis. Ia mengakhiri musim tersebut dengan 29 assist, 20 diantaranya ia ciptakan di kompetisi La Liga.

Xavi Hernandez dinobatkan sebagai pemain yang paling banyak memberi assist di musim tersebut.

Tahun 2008 juga menjadi masa keemasan Xavi, pasalnya ia masuk dalam skuat juara La Furia Roja yang sukses meraih trofi Piala Eropa. Mencetak gol di fase semifinal dan memberi satu-satunya assist di laga final menjadikannya sebagai pemain terbaik pada turnamen tersebut.

Di tahun 2009, Xavi mencetak salah satu gol di final Copa del Rey melawan Bilbao. Yang mana FC Barcelona sukses menang dengan skor 4-1. Tak hanya itu, Xavi juga memberi assist untuk Lionel Messi yang berhasil menjebol gawang Manchester United pada laga final Liga Champions Eropa.

Karena prestasi gemilang nya itu, Xavi mendapat gelar sebagai gelandang terbaik Eropa.

Musim 2009/2010, Xavi kembali menjadi sosok penting dalam kubu el Barca. Ia menjadi pemain dengan assist terbanyak sekaligus mengantarkan FC Barcelona memenangi trofi La Liga.

Tahun 2010, Xavi kembali mengukir sejarah bersama timnas Spanyol. Ia sukses membawa tim matador menjuarai trofi Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Sepanjang turnamen, Xavi sukses mengirim umpan sebanyak 599 kali, yang mana rata-rata umpan nya sukses setiap laganya mencapai 91%. Xavi juga menjadi pemain dengan penguasaan bola terbaik pada turnamen itu. Selain itu, ia juga masuk The Dream team World Cup 2010.

Di tahun yang sama, Xavi bersejajar dengan kedua rekan setimnya, Andres Iniesta dan Lionel Messi, dalam perebutan trofi Ballon D’or.

Perjalanan emas Xavi bersama FC Barcelona masih terus berlanjut. Pada tahun 2011, Xavi menjadi pemain La Blaugrana yang paling banyak tampil, yakni sebanyak 549 kali. Di tahun tersebut, ia juga memenangkan gelar Liga Champions dengan mengalahkan Manchester United dan membawa Barcelona menjadi klub terbaik dunia dengan mengalahkan Santos FC pada turnamen FIFA Club World Cup.

Tahun 2012, Xavi kembali memberi trofi bergengsi bagi timnas Spanyol. Ia sukses menjadi pilar penting tim matador dalam mengatasi perlawanan Italia di partai puncak EURO 2012.

Masih di tahun yang sama, Xavi Hernandez memiliki pengalaman unik saat menggaet pujaan hatinya. Waktu itu, dirinya dan Carles Puyol sama-sama menyukai Nuria Cunillera, yang merupakan seorang jurnalis fashion. Sempat bersaing, Puyol akhirnya menyerah dan Xavi lah yang berhasil memenangkan hati wanita seksi itu.

Keduanya menikah pada tahun 2013 di Girona. Pernikahan itu dihadiri oleh rekan setimnya seperti Lionel Messi, Andres Iniesta, Cesc Fabregas, Jordi Alba, Victor Valdes, Mascherano, dan Pedro Rodriguez.

Menariknya, Puyol tidak hadir pada upacara pernikahan tersebut. Alasannya? Kalian pasti sudah bisa menebak.

Kini hasil pernikahan mereka telah di karuniai satu orang anak yang lahir pada tahun 2016.

Pada musim 2014/2015, Xavi menjalani pertandingan ke 500 nya di La Liga.

Namun, setelah itu ia memutuskan untuk meninggalkan el Barca. Trofi Liga Champions Eropa tahun 2015 menjadi persembahan terakhir Xavi Hernandez bagi tim Catalan. Ia mengumumkan pergi dan bergabung dengan klub Qatar, Al Sadd.

Tahun tersebut menjadi tahun emosional bagi Xavi. Ia mengaku sedih dan berat untuk meninggalkan tim yang sudah membesarkan namanya itu.

Menandatangani kontrak selama tiga tahun membuat Xavi ingin membuktikan kualitasnya di Qatar. Setelah memberi assist di partai debutnya, dua tahun berselang ia sukses menyumbangkan trofi Qatar Cup bagi Al Sadd.

Di timnas Spanyol sendiri, Xavi telah bermain di empat piala dunia sejak piala dunia 2002 dan mengakhiri kariernya setelah tim matador tersingkir dari gelaran Piala Dunia 2014. Selama 14 tahun bermain untuk timnas, Xavi sudah mengumpulkan sebanyak 133 pertandingan dan mencetak 13 gol.

Xavi Hernandez, akan selalu dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik dunia dan Legenda Hidup Barcelona serta Timnas Spanyol.