Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Gangguan Mental Yang Muncul Saat Beranjak Dewasa Kenali Penyebab Nya!!

Gangguan Mental Yang Muncul Saat Beranjak Dewasa Kenali Penyebab Nya!!

Remaja merupakan kelompok orang yang paling berisiko mengalami gangguan jiwa. Pasalnya, remaja terpapar berbagai faktor risiko yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mentalnya. Keinginan untuk lebih mandiri, tekanan teman sebaya, dan peningkatan akses ke dan penggunaan teknologi adalah semua faktor yang dapat menciptakan stres selama masa remaja.

Variabel lain termasuk kondisi hidup di rumah dan prevalensi kekerasan seksual di kalangan anak muda. Lantas, penyakit mental seperti apa yang sering dialami remaja? Berikut ilustrasinya.

1. Penyakit Emosional

Gangguan emosional paling sering terjadi selama masa pubertas. Remaja dengan masalah emosional mungkin menderita iritasi, frustrasi, atau kemarahan yang berlebihan selain melankolis atau kecemasan. Penyakit emosional dapat menyebabkan gejala fisik seperti ketidaknyamanan perut, sakit kepala, atau mual, selain yang psikologis. Masalah emosional dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap prestasi akademik. Remaja dengan penyakit mental mungkin mengalami gejala yang lebih besar, seperti mengasingkan diri atau memiliki pikiran untuk bunuh diri, jika mereka tidak segera diobati.

2. Masalah perilaku

Penyakit mental remaja yang kedua disebabkan oleh kesulitan perilaku di masa kanak-kanak. ADHD, misalnya, ditandai dengan fokus masalah, sedangkan gangguan perilaku didefinisikan oleh perilaku destruktif atau menantang pada anak-anak. Masalah perilaku ini dapat berdampak pada kinerja sekolah dan bahkan mengarah pada aktivitas kriminal pada remaja.

3. Masalah Makan

Masalah makan paling sering terjadi pada masa remaja dan dewasa awal. Wanita lebih mungkin dibandingkan pria untuk menderita masalah makan. Anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan yang ditandai dengan pembatasan kalori atau makan berlebihan merupakan contoh gangguan makan yang dapat menyerang remaja. Gangguan makan berbahaya bagi kesehatan seseorang dan sering terjadi bersamaan dengan depresi, kecemasan, atau kecanduan zat.

4. psikosis

Gejala psikosis biasanya terjadi pada masa remaja akhir atau awal masa dewasa. Halusinasi dan delusi adalah gejala umum. Gejala-gejala tersebut dapat mempersulit seorang remaja untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari dan berdampak pada prestasi akademik mereka. Psikosis juga dapat menimbulkan stigma sosial dan pelanggaran HAM.

5. Melukai diri sendiri sampai bunuh diri

Perilaku bunuh diri pada remaja dipicu oleh berbagai faktor risiko. Penggunaan alkohol yang berbahaya, pelecehan masa kanak-kanak, dan hambatan untuk perawatan kesehatan mental hanyalah beberapa contoh. Selain itu, media sosial saat ini menjadi penyebab utama bunuh diri remaja. Karena itu, media sosial dapat memberikan banyak tekanan pada anak-anak, seperti citra diri mereka dan gaya hidup konsumtif.

6. Mengambil peluang Perilaku

Remaja juga lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko seperti hubungan seksual dini, merokok, mengonsumsi alkohol, dan penggunaan narkoba. Kekerasan adalah kebiasaan berisiko yang dapat berdampak negatif pada keberhasilan pendidikan, cedera, partisipasi kriminal, dan bahkan kematian.

Saat membuat rencana kesehatan mental untuk anak-anak dan remaja, penting untuk mempertimbangkan tahapan perkembangan anak serta perbedaan budaya yang dapat memengaruhi perkembangan tahapan ini.

Misalnya, jika Anda mencoba melakukan intervensi kesehatan mental untuk remaja. Ketika masyarakat percaya bahwa remaja masih bergantung pada orang tua mereka, kita harus mengenali peran penting orang tua dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menyetujui intervensi.

Orang tua dapat memulai dengan memastikan bahwa anak-anak mereka menerima nutrisi yang tepat.

Kualitas hidup anak akan meningkat sejak usia dini jika mereka memiliki kesempatan untuk belajar baik sendiri maupun bersama teman sebaya, serta waktu bermain.

Keluarga yang memberikan pola, pola asuh yang aman, kedekatan dengan seluruh anggota keluarga, dan komunikasi yang terjalin dengan baik merupakan suatu sistem yang berfungsi optimal dalam tumbuh kembang anak.

Pemerintah dapat menerapkan langkah-langkah untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti meningkatkan ketersediaan dan distribusi makanan bergizi, menyediakan perumahan yang nyaman, dan memastikan bahwa setiap orang memiliki akses pendidikan yang baik. Hal

Tentunya hal ini juga terkait dengan situasi ekonomi dan jaringan komunitas yang ada.