Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

13 Jenis Jamur Dinding Rumah dan Risiko Bahayanya bagi Kesehatan

Waspadai! Inilah macam jenis jamur dinding yang Bisa Membahayakan Kesehatan di Rumah. Karena jamur yang tumbuh di dinding rumah bukan hanya merusak tampilan, tapi juga berpotensi membahayakan kesehatan keluarga.

Jenis Jamur Dinding Rumah Berbahaya

Oleh karena itu, penting untuk mengenali jenis-jenis jamur dinding yang bisa muncul, terutama di area lembap di sekitar rumah.

Masalah kebocoran atau rembesan air sering kali dianggap sepele. Padahal, dinding yang lembap adalah tempat ideal bagi jamur dan bakteri untuk berkembang. Kehadiran mikroorganisme ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan, mulai dari alergi ringan hingga infeksi saluran pernapasan.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Dr. Richard Shaughnessy, Direktur Program Udara Bersih di University of Tulsa, yang menjelaskan bahwa lingkungan dengan kelembapan tinggi dapat memperparah aktivitas jamur, bakteri, bahkan tungau dan hama rumah tangga lainnya.

Jadi, apa saja jenis jamur dinding yang umum ditemukan dan seberapa besar bahayanya?

Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini agar kamu bisa lebih waspada dan tahu cara menanganinya.

13 Jenis Jamur Dinding Rumah dan Risiko Bahayanya bagi Kesehatan

1. Jamur Dinding Geotrichum

Jamur Dinding Geotrichum

Jenis jamur dinding yang satu ini dikenal dengan nama Geotrichum, yang biasanya berwarna putih dan memiliki tampilan menyerupai taburan tepung.

Jamur ini berkembang biak di lingkungan yang lembap dan bersuhu sedang—kondisi yang umum ditemukan di banyak rumah tropis. Bahayanya tidak bisa dianggap enteng, karena Geotrichum kerap dikaitkan dengan gangguan kesehatan serius seperti tuberkulosis (TBC) dan infeksi pada paru-paru.

Geotrichum juga dapat menyebar melalui udara. Paparannya bisa menyebabkan berbagai keluhan, mulai dari mata gatal, rasa lelah berlebih, hingga sakit kepala yang berkepanjangan.

Menjaga ventilasi dan kelembapan rumah tetap seimbang sangat penting untuk mencegah jamur ini tumbuh dan menyebar.

2. Jamur Mucor

Jamur dinding berwarna putih ini biasanya muncul dalam bentuk bercak tebal dan cukup mencolok. Umumnya, jamur jenis ini tumbuh di area yang lembap, seperti karpet yang basah atau sekitar unit pendingin ruangan seperti AC.

Meski tampak tidak terlalu mencolok, paparan jamur putih ini tidak bisa dianggap remeh. Dalam beberapa kasus, keberadaannya bisa memicu masalah kesehatan serius, seperti infeksi pada sinus, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau sistem imun yang lemah.

Menjaga kebersihan dan memastikan area lembap cepat dikeringkan adalah langkah penting untuk mencegah pertumbuhan jamur jenis ini.

3. Acremonium

Jamur ini bisa muncul dalam berbagai warna, mulai dari putih, abu-abu, hingga hitam, tergantung pada jenis dan kondisi lingkungannya.

Beberapa spesies dari jamur ini termasuk ke dalam kategori berisiko tinggi bagi kesehatan manusia, yang diklasifikasikan sebagai kelas A dan kelas B karena potensi bahayanya.

4. Ulokladium

Ulocladium umumnya muncul di area yang mengalami kerusakan berat akibat air, seperti lantai dan dinding rumah yang pernah terkena banjir atau rembesan air dalam jangka waktu lama.

5. Jenis Jamur Trichoderma

Jenis Jamur Trichoderma

Jamur ini kerap ditemukan di karpet yang lembap, bagian belakang wallpaper, serta permukaan lain yang menyimpan kelembapan.

Jika terhirup, spora jamur ini bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari infeksi sinus, reaksi alergi, hingga gejala lain yang mengganggu sistem pernapasan.

6. Serpula Lacrymans

Jamur Dinding Serpula Lacrymans

Serpula lacrymans biasanya tumbuh di lingkungan luar ruangan, namun dalam kondisi tertentu, jamur ini juga dapat berkembang di permukaan kayu dalam ruangan.

Jamur ini dikenal sebagai penyebab pembusukan kering pada kayu, karena hanya mengonsumsi bagian permukaannya tanpa membuatnya tampak lembap seperti pembusukan biasa.

Ciri khas Serpula adalah warnanya yang kekuningan, sering kali menyerupai bekas noda air jika dilihat sekilas.

7. Jamur dinding Jenis Penicillium

Jamur dinding Jenis Penicillium

Penicillium termasuk dalam kategori kelas B dan C berdasarkan tingkat risikonya terhadap kesehatan.

Jamur ini memiliki ciri khas berupa warna yang bervariasi, mulai dari biru, kuning, hijau, hingga hitam, dan biasanya tumbuh di area seperti celah dinding atau bagian-bagian lantai yang lembap.

Menariknya, meskipun bisa menjadi ancaman bagi kesehatan jika tumbuh di dalam rumah, Penicillium juga dikenal dalam dunia medis sebagai bahan dasar pembuatan antibiotik, seperti penisilin.

8. Jamur Stachybotrys Chartarum

Jamur Stachybotrys Chartarum
Sumber : greeners.co

Stachybotrys, yang dikenal sebagai jamur hitam beracun, menghasilkan mikotoksin—zat berbahaya yang dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti kelelahan ekstrem, asma, hingga gangguan suasana hati seperti depresi.

Jamur ini biasanya tumbuh di area dengan kelembapan tinggi, misalnya di sekitar pipa bocor, saluran AC, atau permukaan yang terus-menerus basah.

Karena dampaknya cukup serius, Stachybotrys diklasifikasikan sebagai jamur kelas A, yaitu kelompok jamur dengan risiko tertinggi terhadap kesehatan manusia.

9. Jamur Penisilin

Jamur Penisilin
Sumber : unionrestoration.com

Penisilin merupakan salah satu jenis jamur yang sering muncul di dalam ruangan, terutama pada area seperti lapisan isolasi, perabotan yang rusak dan lembap, karpet basah, dan berbagai permukaan lain yang terkena air.

Jamur ini memiliki kemampuan menyebar dengan cepat ke berbagai sudut rumah, dan jika terhirup dalam jangka waktu tertentu, bisa memicu gangguan pernapasan pada penghuni rumah.

10. Fusarium

Fusarium merupakan jenis jamur yang dapat menimbulkan reaksi alergi, serta memicu infeksi dan peradangan pada saluran pernapasan.

Jamur ini biasanya tumbuh di lingkungan yang dingin dan lembap, dan sering kali muncul dengan warna kuning mencolok.

Jika kamu melihat jamur kuning di dinding kamar mandi atau area lembap lainnya, segera lakukan pembersihan menyeluruh hingga ke akarnya untuk mencegah penyebaran.

11. Jamur Dinding Cladosporium

Jamur Dinding Cladosporium<
Sumber : indoordoctor.com

Cladosporium dikenal sebagai salah satu jenis jamur yang paling sering mencemari udara di dalam ruangan.

Jamur ini bisa berkembang baik di lingkungan hangat maupun dingin, dan umumnya ditemukan pada karpet, lantai serta perabotan kayu, hingga kain-kain lama yang lembap.

Jamur ini masuk dalam kategori kelas B dan C, dengan tampilan berupa bercak-bercak hijau, coklat, abu-abu, bahkan hitam di permukaan tempat tumbuhnya.

12. Jamur Dinding Chaetomium

Jamur Dinding Chaetomium
Sumber : zumanutrition.com

Chaetomium umumnya tumbuh di dinding yang lembap akibat kerusakan air, seperti akibat kebocoran atau banjir.

enemukan keberadaan jamur ini cukup mudah — bau apek yang khas biasanya menjadi tanda utama bahwa jamur Chaetomium mulai berkembang di area tersebut.

13. Aureobasidium

Aureobasidium
Sumber: Istock.com

Aureobasidium merupakan jenis jamur yang kerap tumbuh di permukaan kayu, dinding bercat, wallpaper, hingga area sekitar jendela.

Jamur ini biasanya ditandai dengan noda atau bintik-bintik berwarna merah muda hingga kehitaman, yang sering muncul seiring meningkatnya kelembapan.

Kesimpulan

Jamur dinding bukan sekadar masalah estetika, tapi juga bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan penghuni rumah. Tumbuh di area lembap, gelap, atau rusak oleh air, jamur-jamur seperti Stachybotrys (jamur hitam), Cladosporium, Penicillium, hingga Chaetomium dapat memicu berbagai masalah, mulai dari reaksi alergi, infeksi pernapasan, hingga kerusakan permanen pada struktur bangunan.

Beberapa jamur bahkan tergolong sangat berbahaya, seperti Stachybotrys yang menghasilkan mikotoksin beracun, atau Geotrichum yang bisa memicu gangguan paru-paru. Sementara jenis lain seperti Aureobasidium dan Fusarium bisa dengan cepat menyebar di permukaan rumah dan sulit dihilangkan bila dibiarkan.

Karena itu, penting untuk:

  • Menjaga sirkulasi udara tetap baik.
  • Memperbaiki kebocoran dan rembesan secepat mungkin.
  • Menggunakan cat anti jamur dan anti air.
  • Secara rutin membersihkan area lembap, seperti kamar mandi dan dapur.

Dengan tindakan pencegahan yang tepat, kamu bisa menjaga rumah tetap bersih, sehat, dan aman dari gangguan jamur dinding.

Ya, mengenali berbagai jenis jamur dinding dan memahami dampaknya sangat penting untuk menjaga kesehatan keluarga serta keawetan bangunan. Keberadaan jamur sebaiknya tidak dianggap remeh.

Segera atasi sumber kelembapan, lakukan pembersihan secara rutin, dan gunakan cat pelapis dinding yang sesuai agar rumah tetap bersih, aman, dan nyaman untuk dihuni.