Singapura Jadi Kota Termahal untuk Orang Kaya, Ini Daftar Lengkapnya!
Wilayah Asia-Pasifik kembali menorehkan dominasi dalam daftar kota-kota paling mahal di dunia.
Siliput.com, Jakarta - Berdasarkan laporan tahunan Global Wealth and Lifestyle 2025 yang dirilis oleh bank swasta asal Swiss, Julius Baer, Singapura mempertahankan posisinya sebagai kota termahal secara global untuk high net worth individuals (HNWI) atau individu dengan kekayaan bersih minimal USD 1 juta.
Posisi ini dipertahankan selama tiga tahun berturut-turut, menegaskan daya tarik Singapura sebagai pusat keuangan sekaligus hunian bagi kalangan superkaya dunia.
Laporan Global Wealth and Lifestyle 2025
Laporan yang menjadi rujukan kalangan pengamat ekonomi global ini disusun berdasarkan Indeks Gaya Hidup (Lifestyle Index), yang menghitung biaya dari 20 barang dan jasa yang biasa dikonsumsi oleh individu kaya di 25 kota besar dunia. Barang dan jasa yang menjadi acuan meliputi berbagai kategori, mulai dari mobil mewah, perhiasan, jasa pengacara, sekolah swasta, penerbangan kelas bisnis, hingga layanan kesehatan eksklusif.
Metodologi survei melibatkan 360 responden HNWI atau rumah tangga dengan aset bankable minimal USD 1 juta. Data dikumpulkan sebelum pemerintah Amerika Serikat mengumumkan kebijakan tarif barunya pada 2025, sehingga gejolak pasar akibat kebijakan tersebut tidak tercermin dalam laporan.
Menariknya, laporan edisi keenam ini dirilis di tengah ketidakpastian ekonomi global, meningkatnya ketegangan geopolitik, dan melambatnya laju pengeluaran konsumen kelas atas. Meskipun demikian, pola konsumsi individu kaya menunjukkan tren yang cukup unik dibandingkan masyarakat umum.
Perubahan Biaya Hidup Kelas Atas
Salah satu temuan yang cukup mengejutkan adalah penurunan 2% biaya gaya hidup dalam denominasi dolar AS untuk segmen HNWI. Penurunan ini jarang terjadi karena secara historis, harga barang dan jasa untuk kelas atas meningkat dua kali lipat lebih cepat dibandingkan inflasi umum.
Penurunan harga teknologi menjadi faktor dominan di balik tren ini. Produk-produk teknologi mewah seperti gadget high-end, sistem hiburan rumah, hingga perangkat otomasi pintar, mengalami penurunan harga di seluruh kawasan. Sebaliknya, kategori tertentu justru mengalami lonjakan harga signifikan, seperti tiket penerbangan kelas bisnis yang naik 18,2% dan jam tangan mewah yang naik 5,6% dalam setahun terakhir.
Daftar 10 Kota Termahal 2025 untuk HNWI
Berdasarkan laporan Julius Baer, berikut adalah 10 kota termahal bagi individu kaya di seluruh dunia:
- Singapura
- London
- Hong Kong
- Monako
- Zurich
- Shanghai
- Dubai
- New York
- Paris
- Milan
Daftar ini mencerminkan kombinasi antara biaya properti, jasa, barang mewah, pendidikan, dan faktor gaya hidup lainnya.
Pergerakan Peringkat Kota-Kota Dunia
Eropa menempatkan lima kota dalam daftar 10 besar, dengan London menjadi yang terdepan di posisi kedua global. Kota ini tetap mempertahankan daya tariknya meskipun menghadapi krisis keuangan global, Brexit, pandemi Covid-19, dan perang di Eropa. Status London sebagai pusat keuangan internasional yang kosmopolitan, dikombinasikan dengan sejarah, budaya, dan kualitas hidup yang tinggi, menjadikannya tetap kompetitif.
Dubai menjadi “pendatang baru” yang mencatat lompatan besar, naik dari posisi ke-12 pada 2024 ke posisi ke-7 tahun ini. Lonjakan harga properti, kenaikan harga mobil mewah, dan meningkatnya konsumsi minuman premium seperti sampanye menjadi penyebab utama.
Di sisi lain, Shanghai mengalami penurunan peringkat dari posisi ke-4 menjadi ke-6, jauh dari puncak klasemen yang pernah diraihnya pada 2022. Sementara itu, hanya satu kota di Amerika Serikat, yakni New York, yang berhasil masuk ke dalam daftar 10 besar.
Asia-Pasifik Mendominasi
Wilayah Asia-Pasifik tampil dominan dalam daftar ini. Singapura dan Hong Kong menempati dua dari tiga posisi teratas, mengungguli kota-kota di Eropa maupun Amerika. Hal ini menunjukkan daya saing ekonomi kawasan yang masih sangat tinggi.
Menurut Jen-ai Chua, analis riset Julius Baer, PDB riil Asia-Pasifik tumbuh 4,5% pada 2024, sedikit melambat dari 5,1% pada 2023, namun tetap lebih tinggi dibandingkan rata-rata global 3,3%. Pertumbuhan ini, ditopang oleh fundamental perusahaan yang kuat, menjadi pendorong utama bertambahnya jumlah orang kaya di wilayah tersebut.
Jumlah individu bernilai tinggi di Asia diperkirakan tumbuh 5% secara tahunan, mencapai 855.000 orang pada 2024. Lonjakan ini turut memperbesar permintaan terhadap barang dan jasa kelas atas, yang pada gilirannya mendorong kenaikan biaya hidup di kota-kota besar kawasan.
Mengapa Singapura Tetap Nomor Satu?
Meski menjadi kota termahal bagi HNWI, Singapura tetap dianggap sangat layak huni. Negara-kota ini menjadi pilihan favorit untuk relokasi dan residensi karena stabilitas politik, keamanan publik, infrastruktur kesehatan kelas dunia, serta sistem pendidikan berkualitas tinggi.
Laporan Julius Baer juga menyebut Singapura sebagai pelopor dalam pariwisata kesehatan. Negara ini telah mengembangkan sejumlah taman terapeutik yang dirancang untuk mendukung kesehatan mental pengunjung, sejalan dengan tren global yang semakin menekankan pentingnya longevity atau umur panjang yang berkualitas.
Tren Longevity dan Gaya Hidup Orang Kaya
Hampir seluruh responden HNWI dalam survei menunjukkan ketertarikan terhadap upaya meningkatkan umur panjang. Di kawasan Asia-Pasifik, minat ini mencapai 100% responden, lebih tinggi dibandingkan kawasan lain seperti Amerika Utara (87%).
Langkah yang diambil beragam, mulai dari olahraga rutin, diet sehat, penggunaan suplemen, hingga investasi pada terapi gen dan fasilitas cryogenic.
Selain umur panjang biologis, para orang kaya ini juga peduli terhadap umur panjang finansial. Mayoritas responden menyatakan akan menyesuaikan strategi investasi dan pengelolaan kekayaan mereka jika diproyeksikan hidup lebih lama dari perkiraan awal.