Joao Mota : Aktivis Pro Integrasi Timtim Mundur dari Kursi Dirut Agrinas Pangan Nusantara.

Siliput.com, Jakarta - Dari dunia konstruksi hingga pertanian, nama Joao Angelo De Sousa Mota atau Joao Mota dikenal sebagai sosok serba bisa dengan pengalaman lintas sektor.

Joao Mota, Aktivis Pro Integrasi Timtim yang Mundur dari Kursi Dirut Agrinas Pangan Nusantara.

Kiprahnya membentang dari bidang teknik sipil, pertanian, peternakan, hingga industri kreatif. Namun, kabar terbarunya justru datang dari langkah yang mengejutkan: pengunduran dirinya dari kursi Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara.

Pengunduran Diri yang Mengejutkan

Keputusan itu diumumkan secara resmi dan berlaku efektif sejak Senin, 11 Agustus 2025. Hanya enam bulan setelah ia ditunjuk, Joao Mota memutuskan untuk meninggalkan jabatan strategis di perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor pangan nasional tersebut.

Padahal, posisinya dianggap vital dalam mendorong kedaulatan pangan Indonesia, sejalan dengan agenda besar pemerintah.

Pengunduran diri ini sontak menjadi sorotan publik, termasuk kalangan pemerhati kebijakan pangan, pelaku industri, dan para pemangku kepentingan di sektor pertanian.

Pasalnya, durasi jabatannya tergolong singkat untuk ukuran pimpinan BUMN strategis, terlebih di tengah proses restrukturisasi besar yang sedang berjalan di tubuh perusahaan.

Dalam pernyataannya, Joao Mota menyebut keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor penting. Ia mengaku menghadapi kendala internal dan eksternal yang membuatnya sulit merealisasikan visi dan program strategis perusahaan.

Menurutnya, hambatan itu berdampak langsung pada kemampuannya memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian negara serta kesejahteraan petani.

“Bagi saya, tujuan memimpin Agrinas adalah agar perusahaan ini benar-benar mampu mendorong kedaulatan pangan dan menyejahterakan petani. Namun, jika kondisi yang ada menghalangi pencapaian tujuan itu, saya rasa langkah terbaik adalah mundur,” ujarnya.

Jejak Karier Lintas Bidang

Sebelum dikenal sebagai pimpinan BUMN, Joao Mota telah lama berkiprah di sektor swasta. Rekam jejaknya membentang di berbagai bidang—mulai dari konstruksi, pertanian, peternakan, hingga industri kreatif.

Latar belakang tersebut membuatnya terbiasa bekerja cepat, efisien, dan minim birokrasi, karakteristik yang sering kali berbeda dengan kultur kerja di perusahaan milik negara.

Karier BUMN-nya dimulai ketika Kementerian BUMN melalui Surat Keputusan Nomor 32/MBU/02/2025 tertanggal 10 Februari 2025 menunjuknya sebagai Direktur Utama PT Yodya Karya (Persero).

Tak lama berselang, perusahaan tersebut masuk dalam proses restrukturisasi dan berganti nama menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara.

Restrukturisasi ini merupakan bagian dari penggabungan tiga BUMN karya yang difokuskan ke sektor pangan, kelautan, dan perkebunan:

  • PT Irama Karya menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara
  • PT Yodya Karya menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara
  • PT Indra Karya menjadi PT Agrinas Palma Nusantara

Dengan bekal pengalaman lintas sektor, Joao Mota diharapkan mampu membawa pendekatan inovatif di bidang pertanian dan konsultasi teknik (engineering consultancy).

Visi yang diusungnya adalah menjadikan Agrinas Pangan Nusantara sebagai motor penggerak proyek-proyek strategis pangan, termasuk penguatan rantai pasok dan hilirisasi produk pertanian.

Keterlibatan di Dunia Pertanian

Meski baru memimpin BUMN pangan, keterlibatan Joao Mota di sektor pertanian sudah berlangsung cukup lama. Salah satunya melalui perannya sebagai Ketua Dewan Pembina DPW Tani Merdeka Indonesia Nusa Tenggara Timur—organisasi sayap Partai Gerindra yang fokus pada pemberdayaan petani dan peningkatan produksi pangan lokal.

Di posisi tersebut, ia aktif mendorong pelatihan pertanian modern, peningkatan akses pasar, dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktivitas.

Menurutnya, masa depan kedaulatan pangan Indonesia sangat bergantung pada kesejahteraan petani di daerah-daerah, termasuk wilayah NTT yang memiliki potensi pertanian besar namun sering terkendala infrastruktur dan akses modal.

Kiprah Sosial dan Politik

Nama Joao Mota juga lekat dengan kiprahnya di bidang sosial dan politik. Hubungannya dengan lingkaran Presiden Prabowo Subianto terjalin sejak masa konflik Timor Timur.

Pada periode tersebut, ia dikenal sebagai aktivis pro integrasi yang mendukung bergabungnya Timor Timur dengan Indonesia.

Keterlibatannya dalam isu strategis pertahanan dan integrasi wilayah membuatnya dekat dengan berbagai tokoh militer dan politik nasional. Pada 11 Februari 2025, Joao Mota menerima penghargaan Dharma Pertahanan Madya dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia.

Penghargaan tersebut diberikan kepada individu yang dianggap berjasa dalam menjaga kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, dan melindungi seluruh rakyat Indonesia melalui peran di bidang pertahanan.

Langkah ke Depan

Meski tak lagi menjabat sebagai Dirut Agrinas Pangan Nusantara, Joao Mota menegaskan komitmennya untuk tetap berkontribusi bagi pembangunan nasional, khususnya di sektor pertanian dan pemberdayaan masyarakat.

Ia menyebut pengunduran diri ini bukan akhir perjalanan, melainkan langkah untuk mencari ruang yang lebih memungkinkan baginya mewujudkan gagasan dan program tanpa hambatan struktural yang terlalu besar.

Publik kini menunggu langkah selanjutnya dari sosok yang dikenal tegas, visioner, dan penuh dedikasi ini. Apakah ia akan kembali ke sektor swasta, aktif di organisasi sosial, atau mengambil peran strategis lain di pemerintahan, masih menjadi tanda tanya. Yang jelas, kiprah Joao Mota telah menorehkan warna tersendiri dalam dinamika kepemimpinan BUMN pangan di Indonesia.