SPOILER BTTH Ep 161 : Lelang, Peta Lotus, dan Duel Epik

Spoiler BTTH Episode 157 Part 1 Sampai Part 21 Di Sertai Video, tetapi videonya menyusul setelah di rilis dari studionya. Jadi, sementar menunggu video Battle Through The Heavens season 5 eps 161 di rilis, kita ketahui dulu spoilernya dihalaman ini!

Ya, ketika videonya sudah di rilis, pasti akan di masukan di halaman ini. Dan, nanti pada gambar utama di atas akan muncul tombol PLAY untuk menonton.

Tetapi, ketika tombol play video belum muncul pada gambar diatas. Maka, itu artinya video belum di rilis dan belum juga di upload di halaman ini. Kira-kira begitu..!!

Yup, sambil menunggu video BTTH S5 Episode 161 di rilis dan upload di halaman ini, kita simak dulu spoilernya atau bacaannya dari mulai part 1 sampai dengan part 21.

Spoiler BTTH Episode 161 Dari Part 1 Hingga Part 21

Baiklah, kita awali spoiler btth epiosde 161 mulai dari part 1 terlebih dahulu dan nanti akan berkahir pada part yang terakhir yakni 21, sebagai berikut.

Part 1 : Misteri Batu Asal Tujuh Warna

Setelah menunggu gilirannya, Xiao Yan akhirnya berhenti dan menyerahkan Batu Asal Tujuh Warna kepada Cai Lin. Dengan raut penasaran, ia bertanya, "Apakah batu ini memiliki sesuatu yang aneh?"

Yao Lao dan Dokter Peri Kecil yang berada di samping ikut terkejut. Mereka segera meneliti batu tersebut bersama Cai Lin, namun tak menemukan perbedaan apa pun.

Cai Lin menerima batu itu. Senyum tipis muncul di wajah dinginnya sebelum ia membuka suara.

"Kebanyakan orang hanya tahu bahwa Batu Asal Tujuh Warna terbentuk di tempat kematian Seven-Colored Heaven Swallowing Python. Namun sedikit yang tahu, jika ratusan python jenis ini mati di satu lokasi, ada kemungkinan muncul Batu Asal delapan bahkan sembilan warna. Sayangnya, hampir mustahil ratusan python itu mati bersamaan, sehingga orang-orang hanya mengenal versi tujuh warna."

Ia lalu menambahkan: "Sebenarnya, puncak dari Seven-Colored Heaven Swallowing Python bukanlah itu namanya. Wujud tertingginya disebut Nine-Colored Heaven Swallowing Python. Hanya leluhur dengan darah murni yang bisa mencapainya. Ini adalah ingatan yang diwariskan dalam garis keturunan python, dan orang biasa, bahkan dirimu tidak mungkin mengetahuinya."

Kata-kata itu membuat Xiao Yan terkejut. Bahkan Yao Lao yang penuh pengalaman pun terdiam sesaat. "Tak heran hanya kau yang bisa mengenalinya…" ucap Xiao Yan sambil menggeleng, lalu bertanya penasaran, "Jadi, apakah batu ini delapan atau sembilan warna?"

Cai Lin menggores jarinya, meneteskan darah ke permukaan batu. Perlahan, di samping garis ketujuh muncul garis samar tambahan. "Hanya darah python tujuh warna yang bisa mengungkapkan jumlah warna aslinya…", jelas Cai Lin.

"Batu Asal Delapan Warna", Xiao Yan hanya bisa tersenyum pahit. Jika itu sembilan warna, manfaat bagi Cai Lin tentu akan jauh lebih besar. Tapi delapan warna saja sudah sangat luar biasa energi yang terkandung jauh lebih kuat daripada batu tujuh warna.

Yao Lao pun tertawa kecil: "Heh, kalau orang tua itu tahu, pasti dia akan muntah darah saking menyesalnya…"

Tanpa berlama-lama, Xiao Yan mengajak semua orang: "Ayo, sekarang waktunya kita menuju harta sejati. Benda yang kita butuhkan ada di sana."

Part 2 : Memasuki Rumah Perdagangan Ruang Angkasa

"Ayo, aku akan membawa kalian melihat harta yang sebenarnya. Apa yang kita cari ada di sana juga…", kata Yao Lao sambil melambaikan tangan. Ia lalu berbalik menuju sisi lain jalan, diikuti Xiao Yan dan Dokter Peri Kecil.

Cai Lin sempat menggenggam Batu Asal Delapan Warna itu sejenak, lalu menyimpannya ke dalam cincin penyimpanannya.

Tanpa disadari, sebuah garis tipis perlahan muncul di balik garis kedelapan pada batu tersebut…

Kota Ruang Angkasa tidaklah besar, hanya terdiri dari beberapa jalan kuno yang saling bersilangan. 

Meski kecil, suasana di sini ramai dan dipenuhi oleh para ahli tangguh. Orang-orang yang biasanya dianggap luar biasa di dunia luar, di tempat ini hanyalah wajah biasa.

Mereka menelusuri jalan-jalan tua bersama Yao Lao tanpa berhenti, meski banyak barang menarik berjejer di sisi kanan dan kiri. Akhirnya, perjalanan membawa mereka ke ujung kota yang lebih sepi.

Di sana berdiri sebuah bangunan kuno yang memancarkan aura menekan, seolah sudah berdiri sejak zaman yang sangat lama.

Dua lelaki tua berjubah abu-abu berdiri tegak di depannya, tak bergerak bak patung. Namun, riak Dou Qi yang memancar samar dari tubuh mereka cukup membuat hati bergetar, keduanya adalah Dou Zun bintang enam.

Di sekte besar manapun, kekuatan selevel itu pasti sudah dipandang sebagai tokoh penting.

Fakta bahwa mereka hanya penjaga pintu menunjukkan betapa tinggi standar Rumah Perdagangan Spasial ini.

Yao Lao tersenyum tipis lalu menjelaskan : "Paviliun Harta Karun Kuno bukanlah tempat yang bisa dimasuki sembarang orang. Hanya yang memiliki undangan dari Tiga Sekte Besar penyelenggara yang boleh masuk. Mendapatkan undangan itu pun bukan hal mudah."

Namun, dengan status Yao Lao, undangan semacam itu jelas bukan masalah. Xiao Yan dan dua rekannya hanya mengangguk, menyadari ketatnya aturan di sini.

Saat mendekati pintu, Yao Lao menjentikkan jarinya. Dari lengan bajunya meluncur cahaya merah, yang kemudian ditangkap oleh salah satu penjaga. Dalam sekejap, cahaya itu berubah menjadi kartu undangan berwarna merah terang.

Ekspresi datar kedua penjaga itu pun sedikit melunak. Salah satunya menundukkan kepala dan berkata, “Selamat datang…

Dengan sebuah gerakan lengan, ia memanggil empat cahaya hitam yang langsung melayang ke depan kelompok Xiao Yan.

Cahaya itu membentuk Dou Peng berwarna hitam legam dan sebagian besar orang yang masuk ke sini lebih memilih menyembunyikan identitas mereka.

Part 3 : Lelang Akan Dimulai

"Sebagian besar orang yang masuk ke sini memilih menyembunyikan identitasnya. Bagaimanapun juga, tidak bijak memperlihatkan kekayaan. Doupeng ini dibuat khusus oleh Tiga Sekte Agung, fungsinya mencegah orang lain menyelidikimu…", jelas Yao Lao sambil tersenyum.

Ia langsung mengenakan Doupeng, dan tubuhnya pun tertutup sepenuhnya. Xiao Yan bersama yang lain mengikuti, menyembunyikan wujud mereka masing-masing.

"Baiklah, mari kita masuk…", ucap Yao Lao sembari melangkah lebih dulu menuju paviliun kuno, diikuti yang lainnya dari belakang.

Begitu melewati pintu, mata Xiao Yan meneliti sekeliling. Interior bangunan terlihat suram, sederhana, tanpa hiasan megah, bahkan tidak tampak seperti tempat berharga.

Seorang lelaki tua berjubah abu-abu muncul, lalu berkata dengan sopan : "Empat tamu, silakan ikut saya."

Ia berjalan masuk ke bagian dalam, sementara Xiao Yan masih sempat melirik ruangan sekitar sebelum akhirnya mengikuti.

Mereka menelusuri beberapa lorong gelap selama beberapa menit, sampai akhirnya berhenti di depan sebuah pintu besar dari perunggu.

Lelaki tua itu hanya menangkupkan tangan ke arah Yao Lao tanpa sepatah kata, lalu berbalik pergi.

"Kita sudah sampai…", ucap Yao Lao pelan. Ia mendorong pintu perunggu kuno itu, dan cahaya samar keluar dari dalam. Tanpa ragu, ia melangkah masuk, disusul oleh Xiao Yan dan yang lainnya.

Setelah cahaya meredup, pemandangan sebuah aula luas sebesar setengah stadion terbentang di depan mata mereka.

Deretan kursi batu memenuhi ruangan, dengan banyak orang sudah duduk di sana.

Semua wajah tersembunyi di balik Doupeng hitam, sama seperti kelompok Xiao Yan, sehingga identitas siapapun tidak dapat dikenali.

Kedatangan mereka sempat menarik perhatian beberapa pasang mata, namun tatapan itu segera berpaling.

Meski begitu, Xiao Yan bisa merasakan ada pengamatan diam-diam yang mencoba menyingkap siapa mereka sebenarnya.

Yao Lao tidak menggubris rasa ingin tahu itu. Ia hanya menuju kursi di area agak sepi, lalu duduk. Dengan satu kibasan lengannya, ruang di sekitar mereka langsung bergetar dan terdistorsi, membentuk penghalang.

"Di sini banyak ahli berkumpul. Kita harus waspada, kalau tidak, percakapan kita bisa saja didengar." Xiao Yan mengangguk, matanya menyapu sekeliling.

Ia melihat tanda-tanda penghalang ruang serupa di tempat lain, pertanda para peserta lain pun sama berhati-hatinya.

"Sekarang kita tunggu saja. Tidak lama lagi, transaksi di tempat ini akan dimulai…", ujar Yao Lao dengan tenang.

Part 4 : Munculnya Pak Tua Bao Shan

"Mari kita tunggu sebentar. Sepertinya transaksi akan segera dimulai…", ucap Yao Lao tenang, lalu terdiam.

Dari gelagatnya, Xiao Yan tahu bahwa gurunya sedang menyapu seluruh aula dengan kekuatan spiritualnya, mencoba membaca siapa saja yang hadir.

Xiao Yan sendiri tidak bisa banyak berkontribusi. Dengan kekuatan Dou Zun bintang delapan, ia memang cukup ditakuti di dunia luar. 

Namun di ruangan ini saja, ia bisa merasakan ada setidaknya sepuluh orang yang berada di atas levelnya. Selain itu, ia enggan memindai ruangan, takut menarik perhatian yang tak diinginkan.

Waktu berjalan lambat. Dua jam berlalu tanpa ada keributan berarti, hanya sesekali beberapa sosok baru masuk dengan Doupeng hitam menutupi wajah mereka. Dari hitungan kasar, jumlah peserta kini sudah lebih dari seratus orang.

Akhirnya, Yao Lao menghela napas pelan. Xiao Yan yang bosan pun melirik ke arahnya dan bertanya, "Bagaimana, ada yang menarik?"

Yao Lao tersenyum samar, "Lumayan. Beberapa wajah lama ternyata ikut hadir…" Namun ia tak menjelaskan lebih jauh, membuat Xiao Yan hanya bisa mengangkat bahu tanpa daya.

Tiba-tiba, “Dentang!” Suara gong menggema di seluruh aula, memecah kesunyian. Dari ruang yang terdistorsi, perlahan muncul sosok pria tua berambut dan berjanggut putih.

Tubuhnya tampak renta, seolah tinggal menunggu ajal, namun aura samar yang mengitarinya membuat hati Xiao Yan bergetar.

Di balik Doupeng-nya, alis Xiao Yan mengernyit. Dengan indra tajamnya, ia bisa merasakan bahwa pria tua ini bukan sosok biasa, fluktuasi kuat khas seorang elit Dou Sheng samar-samar terasa darinya.

"Sembilan Perubahan Puncak Dou Zun…", gumam Xiao Yan dalam hati. Hanya selangkah lagi, pria itu bisa menembus ke tingkat Ban Sheng.

Suara Yao Lao lalu terdengar lembut di telinga Xiao Yan dan dua rekannya, "Itu adalah Kepala Gunung Reflecting Treasure Mountain, orang menyebutnya Pak Tua Bao Shan. Dia dikenal sebagai penilai harta paling tajam di Central Plains. Saat aku pertama kali bertemu dengannya, namanya sudah sangat besar. Sekarang, dengan kekuatan Sembilan Perubahan Puncak Dou Zun, ia tinggal menunggu momen untuk menembus Ban Sheng."

Nama besar itu pun membuat aura aula semakin tegang—karena semua orang sadar, yang memimpin lelang kali ini bukan sembarang orang.

Part 5 : Pameran Perdagangan Dimulai

Kata-kata “Sembilan Perubahan Puncak Dou Zun” membuat suasana di sekitar sedikit berat.

Cai Lin maupun Dokter Peri Kecil tampak muram, terutama Cai Lin yang jelas tertekan. Central Plains memang pantas disebut pusat terkuat di benua Dou Qi di wilayah barat laut, seseorang selevel itu sudah bisa menjadi penguasa.

Namun di sini hanya dijadikan tuan rumah sebuah pameran. Jelas, acara ini bukan lelang biasa.

Pak Tua Bao Shan menyapu pandangannya ke seluruh aula. Suara tuanya menggema, "Ha ha, kita bertemu lagi di pameran perdagangan spasial. Bagaimana kabar semua orang?"

Tak ada satu pun yang menjawab. Keheningan justru menyelimuti ruangan, namun wajah Bao Shan tetap tenang, ia sudah terbiasa dengan sikap dingin para peserta.

Dengan lambaian tangannya, ruang di sekitarnya bergetar dan membentuk penghalang spasial, seolah-olah ia berdiri di dalam sebuah penjara ruang.

"Aturannya sama seperti biasa. Tidak perlu diperdebatkan…" ucapnya santai.

Ia lalu berdiri tegak di panggung lelang. Setelah sedikit batuk, ia melanjutkan, "Hampir semua peserta sudah hadir. Kalau begitu, mari kita mulai pameran ini."

Sekejap, seluruh tatapan tertuju padanya. Ada cahaya antusias sekaligus keserakahan yang samar terlihat dari balik Doupeng hitam para tamu.

Semua sadar bahwa benda-benda yang dilelang di sini adalah barang luar biasa.

Bao Shan mengangkat tangannya, mengusap udara kosong. Dari balik ruang terdistorsi, perlahan muncul sepasang sayap tulang berwarna putih pucat. Dari sayap kuno itu, terdengar bisikan halus mirip petir bercampur angin.

"Sayap Demon Phoenix…?" Mata Xiao Yan menyipit. Ia langsung mengenali sepasang sayap itu, dan ekspresinya berubah aneh.

Ia tahu betul betapa fanatiknya suku Heaven Demon Phoenix dalam menjaga mayat dan darah keturunannya. Siapa pun yang berani menyentuh tubuh anggota suku mereka pasti akan dikejar habis-habisan.

Itulah sebabnya selama ini Xiao Yan enggan memperlihatkan sayap Phoenix miliknya. Namun, tanpa disangka, barang pertama dalam pameran ini justru sepasang sayap itu.

Di dalam hatinya, Xiao Yan mendengus: "Sepertinya suku Heaven Demon Phoenix sedang banyak musuh. Tidak aneh, tubuh mereka memang penuh dengan harta karun. Wajar ada yang mengincar."

Ia juga paham, hanya pameran perdagangan spasial semacam inilah yang berani terang-terangan melelang barang seperti ini.

Bao Shan menatap para peserta dengan tenang lalu mengumumkan, "Sayap Demon Phoenix, warisan suku Heaven Demon Phoenix. Semua yang hadir pasti tahu betapa langkanya harta ini."

Part 6 : Lelangan Pertama Terjual

Pak Tua Bao Shan tersenyum, suaranya tenang namun penuh wibawa. Ia bahkan menambahkan, "Jika dipadukan menjadi Skill Dou terbang, kecepatan sayap ini tak akan tertandingi oleh siapapun di level yang sama. Baik untuk mengejar maupun melarikan diri, sayap ini adalah senjata hidup-mati."

Kata-katanya jelas-jelas menunjukkan bahwa ia tidak gentar sedikitpun meski berhadapan dengan nama besar Heaven Demon Phoenix Clan.

Lalu ia mengumumkan, "Pemilik sayap ini ingin menukarnya dengan pil obat tingkat 8 yang telah melewati Tribulasi Petir Empat Warna. Setelah melalui penilaian, nilainya sepadan. Jadi, siapa yang berminat, silakan ajukan penawaran."

Aula besar seketika hening. Tak ada suara yang terdengar, hanya tatapan penuh perhitungan dari balik Doupeng masing-masing. Xiao Yan bersandar santai di kursinya, tangannya terlipat di dada.

Ia tahu betul kehebatan sayap ini, berkali-kali ia selamat dari lawan kuat berkat Demon Phoenix Wings miliknya. Namun karena ia sudah memilikinya, tentu tidak ada minat untuk ikut berebut.

Keheningan itu berlangsung cukup lama. Bao Shan tidak terburu-buru, senyumnya tetap terjaga. Baru setelah sekitar lima menit, suara serak terdengar dari sudut aula, "Aku menginginkannya."

Xiao Yan menoleh sekilas. Sosok misterius yang berbicara melemparkan sebuah botol giok ke arah Bao Shan.

Lelaki tua itu menyambutnya, membuka tutupnya, lalu mengintip sebentar sebelum tersenyum puas.

"Adakah yang ingin menawar lebih tinggi?" tanyanya sambil menyapu pandangan ke seluruh ruangan.

Namun aula tetap sunyi. Tidak ada yang mau menambah harga. Itu wajar—pemilik sayap Demon Phoenix hanyalah Dou Zun bintang enam.

Menukarnya dengan pil tingkat 8 yang sudah melewati Tribulasi Petir Empat Warna sudah merupakan keuntungan besar. Bagi banyak orang, harga itu tidak pantas ditinggikan lagi.

Melihat tak ada respons lain, Bao Shan mengangguk kecil. Dengan satu jentikan jarinya, sayap putih itu melayang ke arah penawar, yang langsung menyimpannya ke dalam Cincin Penyimpanan.

Transaksi selesai dengan mudah. Pertukaran di sini memang berbeda dengan lelang biasa—langsung tukar barang di tempat.

Karena nilai setiap benda sangat tinggi, peserta lebih memilih berhitung matang daripada menghambur-hamburkan sumber daya.

"Ingat, tempat ini bukanlah lelang untuk orang bodoh. Jika barang yang kau keluarkan tidak sebanding dengan yang kau dapat, lebih baik menyerah daripada menjadi bahan tertawaan."

Part 7 : Barang Lelang Kedua: Badan Kaca King Kong

Pelelangan ini jelas tidak sama dengan yang biasa kalian lihat. Jika nilai barang yang ditawarkan jauh melampaui harga dari objek lelang, kebanyakan peserta akan mundur. Tidak ada yang mau jadi korban yang dirugikan di sini…”, Ucap Yao Lao dengan tenang.

Xiao Yan mengangguk pelan. Ia sadar, di tempat ini ada banyak orang yang mampu mengeluarkan sesuatu yang lebih berharga daripada pil obat tingkat 8 dengan kilatan petir empat warna.

Namun, karena daya tarik Sayap Demon Phoenix tidak terlalu besar bagi sebagian orang, penawaran tadi hanya datang dari satu pihak. Itu juga menunjukkan betapa tenangnya para peserta pelelangan ini.

Baiklah, mari kita lanjut ke barang kedua hari ini…”, Pak tua Bao Shan tersenyum setelah transaksi pertama selesai. Kali ini, sebuah gulungan berwarna emas pucat melayang dan berhenti di depannya.

Badan Kaca King Kong, Dou Skill tingkat rendah kelas Tian. Teknik ini diciptakan lebih dari seribu tahun lalu oleh Saint Liu Li. Jika berhasil dilatih hingga tahap tertinggi, tubuh akan sekeras baja, pukulan bisa mengguncang langit, dan langkah kakinya cukup untuk meretakkan tanah. Ini adalah Dou Skill yang menggabungkan kekuatan serangan sekaligus pertahanan.

Xiao Yan sempat terkejut mendengarnya. Teknik ini jelas berfokus pada penguatan tubuh fisik, dan kekuatannya sudah setara kelas Tian.

Pemilik teknik ini bersedia menukarnya dengan Metode Qi berunsur air, minimal tingkat rendah kelas Tian. Tentu, tawaran berupa pil obat dengan nilai setara juga diperbolehkan.” Lanjut Bao Shan dengan senyum tipis.

Sejumlah peserta terlihat tertarik. Sesaat kemudian, seseorang melemparkan gulungan biru pucat ke arah Bao Shan.

Pak tua itu segera menyambutnya dan membukanya. Belum sempat ia bicara, dua gulungan lain kembali dilempar oleh peserta lain.

Tak butuh waktu lama, kini ada empat gulungan di tangannya. Semuanya adalah Metode Qi kelas rendah Tian.

Melihat itu, Xiao Yan menghela napas dalam hati. Hanya dalam waktu singkat, banyak Metode Qi kelas Tian bermunculan.

Sesuatu yang di luar sana amat langka, di sini justru muncul bersamaan dalam satu pelelangan. 

Pemandangan ini membuatnya teringat perjuangannya di masa lalu, ketika ia hampir kehilangan nyawa hanya demi mendapatkan satu Dou Skill tingkat rendah kelas Tian.

Setelah beberapa saat, Bao Shan membuka dan memeriksa tiap gulungan dengan seksama. Sesudah itu, ia menutup matanya sebentar sebelum akhirnya membuat keputusan.

Dengan sekali jentikan jarinya, tiga gulungan melayang kembali ke pemiliknya, sedangkan satu gulungan terpilih.

Pemilik Dou Skill sudah memutuskan. Transaksi selesai!”, Ucapnya sambil mengibaskan lengan bajunya.

Gulungan emas Badan Kaca King Kong segera terbang menuju seorang pria berjubah hitam di bagian belakang aula. Pria itu langsung menyimpannya ke dalam Cincin Penyimpanan miliknya.

Hmph…” suara dengusan terdengar dari tiga peserta lain yang penawarannya ditolak. Wajah mereka jelas menunjukkan rasa tidak puas.

Part 8 : Fragmen Peta

Tiga orang yang gagal dipilih jelas tidak senang, meski hanya melontarkan dengusan pelan sebagai tanda kekesalan.

Namun, Bao Shan seolah tidak terusik sama sekali. Ia tetap melanjutkan jalannya pelelangan dengan tenang.

Barang-barang yang dipamerkan berikutnya semakin menakjubkan. Dari Dou Skill tingkat tinggi, metode Qi, ramuan obat langka, senjata, hingga kuali alkimia.

Semuanya, adalah harta karun yang pasti membuat gempar dunia luar. Tapi di aula ini, pemandangan semacam itu dianggap wajar.

Xiao Yan sendiri tetap tenang. Ia tidak ikut menawar kecuali ketika sebuah buku racun kuno berjudul Sky Quiet Poison Code muncul.

Demi Dokter Peri Kecil, ia rela menukar dua pil Pill Lightning tingkat delapan lima warna untuk mendapatkannya.

Buku berbahaya itu berasal dari seorang Dou Sheng yang dijuluki Saint Sky Quiet Poison.

Sosok itu sepanjang hidupnya menekuni racun, hingga meninggalkan gulungan berisi teknik pemurnaan racun-racun misterius. Beberapa di antaranya bahkan bisa melumpuhkan Dou Zun elit.

Meski berharga, buku ini punya risiko tinggi karena menuntut penguasaan racun. Kalau tidak, Xiao Yan takkan bisa mendapatkannya semudah itu.

Walau tidak memperoleh sesuatu bagi dirinya sendiri, pengalaman menyaksikan pelelangan membuat wawasan Xiao Yan bertambah.

Kini ia paham mengapa para ahli papan atas rela datang ke arena perdagangan ruang ini. Koleksi harta yang diperjualbelikan memang nyaris tak mungkin ditemukan di luar.

Semakin banyak benda langka yang berpindah tangan, semakin memanas suasana di dalam aula. Tatapan penuh ambisi terpaku pada Bao Shan, yang tampak semakin puas memimpin acara.

Namun, kekecewaan muncul di hati Xiao Yan fragmen peta terkait Purifying Lotus Demon Flame yang ia buru selama ini belum juga terlihat.

Sampai akhirnya, Bao Shan yang tengah bersemangat mengumumkan, “Sekarang kita masuk pada barang kedua terakhir…

Ia mengepalkan tangan, dan selembar kulit kuno kekuningan muncul di genggamannya. Seketika, dada Xiao Yan berguncang hebat. Napasnya memburu saat matanya terkunci pada benda itu.

Peta tersebut bukanlah sesuatu yang asing baginya. Ia, sudah memburunya lebih dari sepuluh tahun.

Bao Shan tertawa kecil sebelum berkata, “Ini hanyalah pecahan peta, tak mengandung energi apa pun. Tetapi setelah diteliti, dapat dipastikan bahwa fragmen ini berkaitan dengan Purifying Lotus Demon Flame yang legendaris…

Part 9 : Lelang Fragmen Peta Dimulai

Ha ha… ini hanyalah sepotong peta kuno. Tidak ada energi khusus yang terkandung di dalamnya. Namun setelah diteliti, jelas bahwa pecahan ini memiliki kaitan erat dengan Purifying Demon Lotus Flame yang melegenda…

Ucapan Bao Shan membuat seluruh ruangan terdiam. Saat ia mengangkat lembaran kulit tua itu, setiap pasang mata di aula besar langsung tertuju padanya.

Nama Purifying Demon Lotus Flame saja sudah cukup untuk membuat jantung para ahli berdegup kencang.

Api surgawi ini berada di urutan ketiga dalam daftar Heavenly Flame. Bahkan Yao Lao, yang penuh pengalaman, tak pernah benar-benar menyaksikannya secara langsung.

Semua orang tahu, tiga Api Surgawi teratas adalah kekuatan yang bisa meluluhlantakkan dunia, kekuatan yang melampaui kendali manusia.

Siapa pun yang mampu menguasainya, hampir takkan punya lawan di benua Dou Qi.

Itulah sebabnya keheningan mencekam melingkupi aula, sementara Bao Shan hanya tersenyum tipis, sadar betul betapa besarnya daya tarik nama api legendaris itu.

Tak heran ia menyimpan fragmen peta ini hingga akhir, menjadikannya barang pamungkas sebelum penutupan.

Tatapan penuh nafsu dan harapan membara muncul dari para peserta. Meski yang dilelang hanyalah pecahan peta, bukan api surgawi itu sendiri, semua orang paham nilainya luar biasa. Potongan ini bisa menjadi petunjuk menuju kekuatan yang tak ternilai.

Ha ha, pemilik fragmen ini menginginkan pil obat sebagai gantinya,” lanjut Bao Shan. “Minimal Pill Lightning enam warna. Jumlahnya, silakan kalian tentukan sendiri.”

Suara tuanya bergema di seluruh aula. Tak lama, penawaran pun dimulai. “Tiga pil obat tingkat delapan, Pill Lightning enam warna!” “Empat pil obat!” “Lima…

Dalam hitungan menit, suasana berubah riuh. Teriakan tawaran silih berganti, membuat atmosfer semakin memanas.

Harga yang di ajukan terus meningkat, namun semua orang tahufragmen peta ini jauh lebih berharga daripada sekadar pil obat.

Jika berhasil menuntunnya pada Purifying Demon Lotus Flame, keuntungan yang didapat tak akan ada bandingannya.

Xiao Yan hanya bisa mengernyit, sedikit cemas menyaksikan begitu banyaknya peminat. Ia berbisik lirih, “Apa yang harus kita lakukan, guru?

Yao Lao menatap tenang lalu menggeleng pelan. “Jangan terburu-buru… kita tunggu waktu yang tepat.

Part 10 : Pertarungan Pil - Yao Lao vs Sosok Misterius

Tenanglah, jangan terburu-buru.” Yao Lao menggeleng sambil berbicara dengan nada datar.

Xiao Yan hanya bisa menahan diri, berusaha mengatur napas meski rasa cemas terus mengguncang hatinya.

Daya tarik Purifying Demon Lotus Flame benar-benar di luar dugaan. Walau yang diperebutkan hanya selembar peta, semua orang seakan kehilangan akal sehatnya.

Lelang semakin panas. Tawaran terus melonjak hingga mencapai sembilan pil Pill Lightning tingkat 8 enam warna dalam waktu singkat.

Ekspresi Xiao Yan menegang, angka itu sudah jauh melampaui perkiraannya. Untungnya, jumlah penawar mulai menyusut karena harganya tidak lagi wajar, menyisakan hanya orang-orang dengan kekayaan luar biasa.

Tiba-tiba, sebuah suara dingin menggema di aula, “Lima pil Pill Lightning tingkat 8 tujuh warna!

Ruangan langsung hening. Semua mata menoleh, hanya menemukan sosok berjubah hitam yang menyembunyikan identitasnya.

Tak lama, suara tenang nan sederhana muncul, membuat hati Xiao Yan sedikit tergetar “Delapan pil.” Itu adalah Yao Lao. Ia akhirnya ikut dalam persaingan.

Namun, lawan di seberang tak kalah gigih. Suara berat dan penuh ketegangan kembali terdengar, “Satu pil Pill Lightning tingkat 8 delapan warna!”, Aula besar bergemuruh.

Tak seorang pun menyangka ada yang berani mengeluarkan pil obat setingkat itu. Tetapi Yao Lao merespons tanpa gentar, suaranya dingin namun menekan seluruh ruangan, “Tiga pil…

Tekanan seketika melanda, membuat lawan terdiam dengan enggan. Xiao Yan menghela napas lega, mengira semuanya selesai, namun suara Yao Lao segera memperingatkan, “Jangan terlalu cepat puas.

Benar saja, suara asing kembali terdengar, penuh keangkuhan, “Lima pil!” Xiao Yan segera menoleh, matanya menemukan sosok kurus duduk di kursi batu.

Tatapan pria itu tajam bagaikan anak panah, menembus langsung ke arahnya hingga ruang di sekitarnya bergetar. Sebuah tekanan aneh menindih tubuhnya, membuatnya sulit bernapas.

Hmph!” Yao Lao mendengus dingin. Dengan satu kibasan lengan, tekanan itu langsung hancur seketika, membuat seluruh aula kembali berguncang. Seketika Xiao Yan sadar—lawan kali ini bukanlah orang biasa.

Part 11 : Yao Lao Tersisih di Pelelangan

Benar-benar kekuatan yang luar biasa…”, Xiao Yan akhirnya kembali tenang, meski dalam hatinya ia tak bisa menyembunyikan keterkejutan saat melihat Yao Lao saling berhadapan dengan sosok misterius itu.

Berhati-hatilah, orang itu sudah menjejak setengah langkah ke ranah Ban Sheng…”, Nada Yao Lao kali ini terdengar lebih serius dari biasanya, membuat wajah Xiao Yan langsung berubah.

Ia sadar, ajang perdagangan spasial ini memang dipenuhi para ahli tersembunyi yang tak boleh diremehkan.

Delapan pil!”, Yao Lao menegaskan tawarannya. Namun, wajahnya mengeras—jumlah sebesar itu jelas sudah di luar perkiraan awalnya.

Bao Shan yang duduk di depan tersenyum samar. “Delapan pil Pill Lightning delapan warna! Adakah yang masih ingin menawar lebih tinggi?

Aula mendadak sunyi. Semua pandangan tertuju pada pria kurus berjubah hitam, lawan Yao Lao sejak tadi. Ia membalas tatapan orang-orang itu dengan senyum dingin, lalu perlahan berkata:

Pill Lightning tingkat 8 sembilan warna. Jika ada yang bisa melampaui tawaran ini, silakan rebut fragmen peta itu dariku.

Keheningan berubah jadi hiruk pikuk kecil. Hampir semua orang menghirup napas panjang, terkejut dengan gila-gilaan tawaran itu. Bahkan di antara kalangan elit, pil semacam ini jarang terlihat.

Xiao Yan pun wajahnya menggelap. Ia memang memiliki Pill Beast, pil unik sembilan warna yang diperoleh dari peninggalan Dou Sheng.

Namun, ia tahu jelas menukarnya akan jadi kerugian fatal. Jika dipelihara dengan baik, Pill Beast itu berpotensi berkembang menjadi pil obat tingkat 9.

Nilainya bisa berlipat ratusan kali, bahkan mampu menggoda seorang Dou Sheng sejati. Tak mungkin ia mengorbankannya di sini.

Di balik tirai Doupeng, jari Yao Lao perlahan mengetuk sandaran kursinya. Meskipun wajahnya tak terlihat jelas, Xiao Yan tahu gurunya sedang menahan rasa tidak puas.

Akhirnya Yao Lao menoleh, menggeleng pelan. “Ini bukan saatnya bertindak gegabah.” Tangannya kemudian terangkat sedikit, seolah memberi isyarat. Suara rendahnya bergema langsung di telinga Xiao Yan:

Part 12 : Terungkapnya Pohon Kuno Bodhisattva

Harganya memang terlampau tinggi. Tapi aku sudah tahu siapa dia… musuh lama. Sepertinya kesempatan kali ini bisa menjadi akhir dari dendam yang tertunda.” Nada suara Yao Lao mengeras. 

Seperti dugaan Xiao Yan, mustahil baginya membiarkan fragmen peta terakhir itu jatuh ke tangan orang lain begitu saja.

Jika tidak bisa diraih secara terang-terangan, maka cara lain harus ditempuh—dan ini bukan kali pertama mereka melakukannya.

Dulu, di Wilayah Black-Corner, mereka juga pernah menggunakan jalan serupa demi mendapatkan bagian peta. Seakan sejarah akan berulang…

Heh heh…” Tawa rendah pria berjubah hitam terdengar. Pandangannya kembali pada Bao Shan yang berdiri di tengah aula.

Dengan gerakan ringan, dia mengeluarkan seekor kelinci mungil seputih salju. Seketika, aroma pil yang kuat menyebar, membuat mata para tamu memerah karena terpengaruh.

Itu adalah Pill Lightning sembilan warna, pil langka yang bahkan diidamkan oleh seorang Ban Sheng, apalagi para Dou Zun yang hadir.

Pria itu membelai kelinci putih tersebut dengan ekspresi berat, seolah hatinya teriris. Namun demi Api Teratai Pemurni Iblis, ia rela melepasnya.

Cahaya berkilau menyelimuti kelinci itu, lalu melesat cepat ke arah Bao Shan. Aura kuatnya membuat banyak orang ingin merebut, tapi mereka menahan diri, sadar taruhan kali ini terlalu besar.

Bao Shan dengan tenang menangkap cahaya itu, memeriksanya dengan seksama. Energi murni yang luar biasa membuat wajahnya berubah kagum.

Ia tak menyangka ada yang berani melepas pil obat seberharga itu sebagai penawaran.

Baiklah, transaksi selesai. Fragmen peta ini kini milikmu.”, Dengan hati-hati Bao Shan menyimpan kelinci putih, lalu menjentikkan jarinya.

Seketika, pecahan peta kuno berubah menjadi cahaya dan meluncur ke tangan pria berjubah hitam. Senyum puas pun terlukis di wajahnya.

Sementara itu, tatapan Xiao Yan mengeras. Peta itu harus dia rebut kembali, meski lawannya adalah sosok dengan kekuatan setengah langkah Ban Sheng. Api Lotus Pemurni Iblis bukanlah sesuatu yang bisa dilepaskan begitu saja.

Sesaat kemudian, Bao Shan kembali membuka suara, “Baik, item terakhir dari pelelangan kita bukanlah barang, melainkan informasi. Dan kabar ini, meski akan segera tersebar di Dataran Tengah, yang kami miliki di sini adalah berita langsung…”

Semua mata menajam, rasa penasaran menyelimuti ruangan. Bao Shan tersenyum melihat keraguan di wajah mereka sebelum melanjutkan,

Tenang saja, kami tidak meminta imbalan. Namun kabar ini terlalu mengejutkan, jadi kami simpan untuk yang terakhir.” Ruangan seketika hening. Semua orang menunggu dengan tegang.

Kemudian suara Bao Shan bergema, mantap dan jelas, “Pohon Kuno Bodhisattva, pohon legendaris yang diyakini mampu membawa seseorang melampaui batas menuju tingkat Sheng, telah muncul kembali… setelah sepuluh ribu tahun.

Pohon Kuno Bodhisattva?! Kalimat itu meledak bagaikan bom di dalam aula. Ketenangan buyar, berganti keributan. Beberapa ahli tak kuasa menahan diri, berdiri dengan wajah penuh keterkejutan.

Part 13 : Wilayah Tanah Gurun Kuno?

Jika semua harta karun alam di benua Dou Qi disusun berdasarkan peringkat, maka Pohon Kuno Bodhisattva pasti menempati tiga besar!

Pohon legendaris ini juga dijuluki sebagai Pohon Pengetahuan Reinkarnasi, di mana setiap seribu tahun hanya tumbuh satu siklus, dan baru matang setelah seratus siklus penuh.

Waktu panjang biasanya mampu meluluhkan segalanya, namun pohon kuno ini seakan melampaui batas waktu itu sendiri, menjadi salah satu eksistensi tertua di benua Dou Qi.

Konon, setiap kemunculannya yang hanya terjadi sekali dalam seribu tahun selalu mengguncang seluruh benua.

Dalam sejarah panjang, bahkan para Dou Sheng sekalipun rela mempertaruhkan nyawa demi merebutnya. Menurut catatan kuno, hanya ada satu Pohon Bodhisattva di dunia ini.

Uniknya, pohon ini memiliki kesadaran dan bisa bersembunyi jauh di bawah tanah. Ia hanya akan menampakkan diri ketika waktunya tiba.

Ungkapan “Pohon Bodhisattva Kuno, jalan menuju Sheng (Saint)!” bukanlah sekadar mitos. Di dalamnya terdapat Hati Bodhisattva. 

Siapa pun yang berhasil mendapatkannya bisa mengubah hati mereka menjadi Hati Bodhisattva, dan jalan menuju Dou Sheng akan terbuka lebar.

Bahkan pernah ada seorang Dou Zun biasa yang, setelah memperoleh Hati Bodhisattva, menembus semua hambatan dan hanya dalam lima tahun berhasil melesat ke tingkat Dou Sheng, membuat geger seluruh benua.

Efek luar biasa ini membuat siapa pun tergila-gila. Dengan Hati Bodhisattva, seseorang bisa menempuh jalur pintas menuju level puncak Dou Qi.

Bahkan tanpa itu pun, Benih Bodhisattva yang lebih lemah masih memiliki kekuatan besar.

Bagi para ahli Dou Zun puncak yang kesulitan menembus Ban Sheng, benih tersebut menjadi harapan terakhir dan itulah alasan mereka rela kehilangan akal sehat demi mendapatkannya.

Tak heran kabar mengenai pohon ini membuat seluruh Central Plains terguncang. “Hu…”, Yao Lao hanya bisa menghela napas panjang, sementara mata Xiao Yan dipenuhi keterkejutan.

Bahkan dengan keteguhan hatinya, informasi ini masih terlalu sulit untuk diterima begitu saja, “Jadi… ini benar-benar Pohon Kuno Bodhisattva…” gumam Yao Lao pelan.

Xiao Yan mengangguk kecil, jemarinya menyentuh cincin penyimpanan yang dimilikinya. Di dalamnya tersimpan Benih Bodhisattva, yang menurut legenda mampu merasakan keberadaan pohon tersebut. 

Namun sejauh ini, ia belum mendeteksi apa pun. Apakah jaraknya terlalu jauh?

Di aula besar, Pak Tua Bao Shan tersenyum puas melihat semua orang terdiam kaget. Bahkan dirinya pun sulit menahan keinginan untuk mengejar pohon kuno itu.

Seandainya tempat kemunculannya tidak terlalu berbahaya, ia pasti sudah memimpin pasukannya mencari harta tersebut.

Pak Tua Bao Shan, bolehkah kami tahu di mana Pohon Bodhisattva itu muncul?” tanya seseorang yang tak tahan lagi menahan rasa penasarannya.

Sekejap, semua mata tertuju ke Bao Shan. Aura keinginan dan kegelisahan memenuhi ruangan, seakan mereka siap menyerangnya jika ia menolak menjawab.

Ha ha, tenang saja. Setelah aku membuka mulut, tidak ada yang akan kusembunyikan,” ucap Bao Shan sambil tersenyum tipis.

Lokasi kemunculan Pohon Kuno Bodhisattva… adalah di Wilayah Tanah Gurun Kuno, di timur laut Central Plains.

Wilayah Tanah Gurun Kuno?!”, Seruan terkejut langsung bergema di aula. Banyak ahli yang tadinya bersemangat mendadak terdiam dengan wajah tegang.

Part 14 : Misi Perampokan Yao Lao

Tempat itu ternyata berada di wilayah yang amat berbahaya…” Alis Xiao Yan sedikit berkerut. Ia pernah mendengar nama Wilayah Gurun Kuno, salah satu tanah paling tua di benua Dou Qi. Lokasi itu sudah lama dianggap sebagai kawasan terlarang bagi umat manusia.

Di dalamnya, cuaca ekstrem bercampur dengan udara beracun yang menyelimuti langit. Di setiap sudut, berkeliaran binatang buas purba, keturunan dari era kuno.

Kekuatan mereka bahkan tak kalah dari ras-ras Magical Beast besar saat ini, kecuali Naga Void Kuno. 

Dengan kata lain, bahkan klan Heaven Demon Phoenix pun bisa musnah bila nekat masuk ke sana.

Makhluk-makhluk ini terkenal buas dan haus darah. Meski tak memiliki kecerdasan tinggi, daya tempur mereka mengerikan.

Seorang Dou Zun puncak pun tak bisa menjamin dirinya akan keluar hidup-hidup. Fakta ini terbukti dari begitu banyaknya ahli yang hilang tanpa jejak saat mencoba mencari harta karun di gurun tersebut. 

Beberapa nama besar di Central Plains termasuk di antara korban yang tak pernah kembali.

Seiring waktu, semakin banyak orang hilang, semakin menakutkan reputasi wilayah itu. Hingga akhirnya, tak ada lagi yang berani menjejakkan kaki ke sana.

Letaknya yang jauh membuatnya perlahan terlupakan… sampai kabar mengejutkan muncul Pohon Kuno Bodhisattva ternyata akan bangkit di sana!

Tidak heran orang tua itu berani membocorkan informasi ini. Dengan kekuatan Reflecting Treasure Sect dan dua faksi lainnya, masuk ke Gurun Kuno sama saja bunuh diri. Mereka ingin menyeret lebih banyak orang untuk menanggung risiko bersama,” gumam Yao Lao, mulai memahami siasat Bao Shan.

Bao Shan sendiri hanya tersenyum ringa, “Ha ha, setiap kali Pohon Bodhisattva muncul, dunia akan diguncang fenomena aneh. Dalam waktu sebulan, kalian semua akan merasakannya sendiri. Saat itu, barulah kalian tahu bahwa aku berkata benar.” Dengan itu, ia menutup acara. “Pameran perdagangan spasial berakhir di sini. Terima kasih sudah hadir.

Suasana aula hening sejenak sebelum perlahan satu per satu orang beranjak keluar. “Kita juga pergi,” ucap Yao Lao pelan.

Pohon Bodhisattva adalah kesempatan langka. Bila kita bisa mendapatkan Hati Bodhisattva, jalan menuju Dou Sheng akan terbuka, dan Paviliun Bintang Jatuh akan jauh lebih kuat menghadapi Hall of Souls.”

Namun ia menambahkan dengan senyum tipis, “Sebelum itu, kita harus mendapatkan peta kuno terlebih dahulu…”.

Pandangan Yao Lao melirik sosok berjubah hitam yang telah membawa peta tersebut. Senyuman dingin tersungging di wajahnya.

Ayo.” Yao Lao beranjak pergi, diikuti Xiao Yan dan yang lainnya. Mereka tahu, bentrokan besar sudah menanti.

Tak lama, Yao Lao membawa mereka menembus langit menuju barat laut. Perjalanan berakhir di sebuah pegunungan terjal.

Dari puncak, ia menatap ke kejauhan. “Tempat ini pasti dilewati mereka. Dengan sifat tiga iblis tua itu, mereka takkan memilih jalan memutar meski membawa harta besar.

Xiao Yan mengangguk lalu bertanya, “Guru, siapa sebenarnya orang-orang itu?”..!!

Yao Lao menjawab datar, “Mereka berasal dari Cloud Rain Sect, sebuah sekte sesat yang amat keji. Mereka mengumpulkan perempuan berbakat, memberi metode kultivasi, lalu setelah bertahun-tahun, Dou Qi para wanita itu akan diserap dengan cara kotor melalui teknik khusus sekte tersebut. Setelah itu, tubuh mereka layu dan biasanya mati hanya dalam beberapa hari.

Part 15 : Pertemuan Yao Lao dengan Tiga Iblis

Wajah Cai Lin dan Dokter Peri Kecil langsung membeku, aura dingin terpancar. “Benar-benar sekte yang menjijikkan.” Ujar Cai Lin dengan wajah dingin, sementara Dokter Peri Kecil ikut menampakkan ekspresi serius begitu mendengar penjelasan Yao Lao.

Mereka memang terkenal keji dan pernah diusir dari Central Plains. Tak kusangka sekarang mereka berani kembali…”, Yao Lao mengangguk perlahan.

Dulu aku pernah berhadapan dengan salah satu dari mereka. Saat itu dia sempat aku buat menderita luka berat, tapi karena campur tangan dua lainnya, aku juga terkena serangan dan gagal menghabisinya. Siapa sangka, setelah sekian lama, aku kembali dipertemukan dengan mereka…

Reputasi ketiga iblis tua ini sudah menyebar di Central Plains bahkan lebih lama dibanding Xue He Tianzun yang pernah ditemui Xiao Yan.

Yang tertua, Tian He Zi, berada di puncak tahap perubahan kesembilan Dou Zun. Yang kedua, Di Je Zi, sudah mencapai perubahan kedelapan.

Sementara yang bungsu, Ren He Zi, berada di perubahan keenam. Jika kekuatan mereka digabung, hampir sebanding dengan seorang elit Ban Sheng.

Xiao Yan terkejut mendengar keterangan itu. Tak heran mereka bisa menyingkirkan Pill Lightning tingkat delapan dengan warna sembilan.

Dengan level itu, mereka sudah tergolong tokoh papan atas di Central Plains.

Tiba-tiba Yao Lao menoleh ke langit, seolah merasakan sesuatu. “Mereka sudah datang…”, bisiknya.

Sekelompok Xiao Yan sontak waspada. Sesaat kemudian, suara raungan angin bercampur petir terdengar dari kejauhan.

Tiga cahaya hitam melesat dengan kecepatan luar biasa dan dalam sekejap sudah mendekati pegunungan itu.

Namun, begitu hampir melintas, mereka terhenti. Tatapan dingin dan penuh kebencian segera mengarah tajam ke arah Yao Lao dan kelompoknya.

Yao Chen!? Jadi benar kau masih hidup!”, Suara penuh amarah keluar dari mulut ketiganya.

Xiao Yan menatap mereka lekat-lekat. Sosok yang berdiri paling depan adalah lelaki kurus dengan wajah gelap dan sorot mata tajam.

Dialah orang yang sebelumnya ikut menawar di arena perdagangan. Di belakangnya, tampak dua orang lain, seorang tua berwibawa dan seorang pria muda dengan tatapan yang menyimpan usia sebanding dengan mereka.

Berbeda dari si pemuda yang sedikit lebih rapi, dua sosok lainnya jelas memancarkan aura menyeramkan yang membuat bulu kuduk berdiri.

Hahaha… Tiga Iblis Tua, sudah lama sekali kita tak berjumpa…”, Yao Lao menyilangkan tangan di belakang punggungnya sambil tersenyum tenang.

Jadi kau orangnya? Yang ikut menawar melawanku di pameran tempo hari?”, tanya Tian He Zi dengan tatapan bengis.

Yao Lao hanya membalas senyum, tanpa banyak bicara. “Serahkan peta kuno itu…” ucapnya dingin.

Part 16 : Pertarungan Yao Lao vs Trio Tian He Zi

Ck ck… sungguh di luar dugaan. Seorang Yao Chen, sosok Ban Sheng yang begitu termasyhur, ternyata turun tangan untuk menghadang orang dan merampas barang milik mereka!” Tian He Zi malah terkekeh setelah mendengar ucapan Yao Lao.

Dengan wajah tenang, Yao Lao menimpali, “Jika lawanku orang lain, mungkin aku akan merasa sungkan. Tapi kalian bertiga berbeda. Kalian bukan manusia di mataku, hanya iblis busuk yang pantas dibersihkan dari dunia ini.

Hmph! Jangan sombong, Yao Chen! Meski kini kau sudah melangkah ke Ban Sheng, dulu kami bisa memaksamu lari dengan luka parah. Hari ini pun kami sanggup mengulanginya!” Di He Zi melontarkan kata-kata dengan suara seram dan dingin.

Kalau begitu… silakan coba!” Yao Lao tersenyum menyeringai. Sekejap tubuhnya lenyap seperti hantu, lalu muncul tepat di hadapan mereka.

Whuuussshh!! Braaakkk!! Aura Dou Qi yang dahsyat meledak dari tubuhnya. Langit mendadak menghitam, angin kencang menderu liar, menandakan pertempuran besar akan pecah.

Raut wajah Trio Tian He Zi menegang. Mereka sadar, selisih kekuatan antara Ban Sheng dan setengah langkah Ban Sheng bukanlah hal sepele. Pertarungan hidup-mati tak mungkin terhindarkan.

Tanpa memberi kesempatan, Yao Lao mengangkat tinjunya. Awan hitam menggumpal di langit, dan sebuah telapak api raksasa setinggi sepuluh ribu kaki terbentuk, menghantam trio itu dengan kekuatan destruktif.

Bersama-sama serang dia!!” Suara Tian He Zi menggema.

Booommm...!! Craaasshh...!! Ketiganya meraung marah. Dou Qi melonjak deras, tubuh mereka berubah menjadi pilar cahaya ribuan kaki yang bertabrakan dengan tangan api raksasa tersebut.

Jeeebreeetttt...!! Benturan dahsyat itu menciptakan gelombang energi yang menyapu ke segala arah. Gunung-gunung di sekitarnya berguncang keras hingga runtuh berkeping-keping.

Tian He Zi bersama kedua saudaranya terdorong mundur beberapa langkah. Wajahnya pucat, suara erangan tertahan keluar dari tenggorokannya. “Orang tua ini… kekuatannya benar-benar mengerikan!

Mereka bertiga kewalahan meski sudah menggabungkan kekuatan. Tatapan mereka saling bertukar, lalu Tian He Zi menoleh ke arah Xiao Yan dan kawan-kawan.

Senyum licik mengembang. “Kakak ketiga, orang-orang itu bersama Yao Chen. Tangkap mereka hidup-hidup! Dengan begitu, kita punya jaminan untuk meloloskan diri.

Part 17 : Pertarungan Xiao Yan vs Ren He Zi

Ren He Zi menyeringai lebar, ekspresi bengis menyelimuti wajahnya. “Heh, beri aku sedikit waktu saja!” ucapnya sambil melesat menembus udara kosong menuju kelompok Xiao Yan.

Yao Lao sempat menegang melihat gerakan itu. Namun, sebelum ia bisa bereaksi, Tian He Zi dan Di He Zi langsung melepaskan Dou Qi mereka secara penuh. Serangan bertubi-tubi mereka mengurung Yao Lao, jelas untuk menghalanginya.

Hmph, mencari mati rupanya!” mata Yao Lao berkilat dingin. Lawan yang bahkan bersama-sama masih kalah darinya kini justru nekat berpencar.

Baginya, itu hanya mempercepat kehancuran mereka. Ia yakin, sekalipun Ren He Zi cukup kuat, mustahil pria itu bisa menumbangkan Xiao Yan beserta rekannya dalam waktu singkat.

Udara di sekitar bergetar saat Yao Lao membalas, riak energi besar memecah langit. Sementara itu, Ren He Zi sudah tiba tepat di depan kelompok Xiao Yan. Pandangannya langsung terhenti pada Cai Lin dan Dokter Peri Kecil.

Ha ha, sungguh tak kusangka perjalanan kali ini menghadiahiku dua wanita jelita sekaligus!” katanya, tatapannya penuh nafsu.

Keduanya jelas jauh melampaui wanita manapun yang pernah ditemuinya, bahkan para murid Cloud Rain Sect tak ada apa-apanya jika dibandingkan.

Cai Lin dan Dokter Peri Kecil merasakan tatapan menjijikkan itu. Wajah mereka menjadi sedingin es, Dou Qi pun segera terkumpul di tangan.

Hehehe… Bocah, mundur! Tinggalkan wanita-wanita ini padaku!” Ren He Zi menjilat bibirnya, lalu meluncurkan pukulan jarak jauh ke arah Xiao Yan. Ledakan sonik menggelegar, menerpa langit dengan kekuatan destruktif.

Namun Xiao Yan tetap tenang. Tubuhnya menjejak tanah, seketika gunung di hadapannya meledak. Semburan lava raksasa setinggi ratusan kaki muncul, berubah menjadi pusaran api yang melindungi mereka.

Setelah memblokir serangan itu, pandangan Xiao Yan sempat terarah ke Yao Lao. Ia bisa melihat gurunya berhasil menekan Tian He Zi bersaudara dengan keunggulan mutlak. Dari situ jelas, lawannya tidak akan bertahan lama.

Hu…” Xiao Yan menarik napas dalam. Jari-jarinya membentuk segel rumit, simbol klan perlahan muncul di dahinya.

Aura dalam tubuhnya tiba-tiba melonjak, dari puncak bintang delapan Dou Zun naik ke tingkat tiga perubahan Dou Zun.

Meski begitu, lawan di depannya bukanlah sembarangan. Ren He Zi berada di puncak enam perubahan Dou Zun, jauh melampaui Xue He yang pernah mereka hadapi. Pertarungan ini jelas tidak boleh diremehkan.

Anak kecil, kekuatanmu memang lumayan. Tapi aku paling muak melihat bocah yang dikelilingi banyak wanita. Jangan khawatir, setelah kau mati, dua kecantikan ini akan menjadi milikku!” Ren He Zi tergelak sombong, puas dengan dirinya sendiri.

Dentaanngg…!!” Suara benturan energi terus bergema.

Cai Lin yang mendengar kata-kata cabul itu menegang. Sorot matanya sedingin salju, tubuh cantiknya melesat ke angkasa. Seketika, awan hitam menggulung, menutupi langit.

Dalam sekejap, wujud aslinya muncul. Seekor Seven-Colored Heaven Swallowing Python sepanjang belasan ribu kaki. Tubuh besar itu bergelung dalam kabut hitam, auranya menekan seisi langit bagaikan naga kuno yang bangkit.

Oh? Jadi kecantikan ini ternyata jelmaan Python Tujuh Warna yang legendaris, ras yang katanya sudah punah? Ha ha, semakin menarik! Aku semakin menginginkannya!” seru Ren He Zi dengan tawa cabul.

Part 18 : Penggabungan 4 Api Surgawi

Ren He Zi tertegun saat menyaksikan Cai Lin menjelma menjadi Python Pemakan Langit Tujuh Warna yang legendaris. Namun keterkejutannya segera berubah menjadi tawa keras penuh gairah.

Haha… ternyata tubuh aslimu adalah Python langka itu. Benar-benar keberuntungan bagi diriku!

Namun, sebelum tawanya reda, guntur berlapis warna menghantam awan hitam. Aura Cai Lin melonjak tajam, setara dengan Dou Zun bintang delapan.

Serangan dahsyat pun dilancarkan, tetapi Ren He Zi hanya mengibaskan lengan, mengirimkan gelombang Dou Qi masif untuk menepisnya.

Tak jauh dari situ, Dokter Peri Kecil membentuk segel tangan. Rambut indahnya berubah putih keperakan, dan kekuatan Tubuh Racun yang Menyedihkan dilepaskan. Pilar racun mematikan melesat menghantam udara.

Hah? Jadi kau pemilik tubuh racun legendaris itu? Hahaha… luar biasa!” seru Ren He Zi, meski wajahnya berubah tegang. Ia buru-buru mundur, menghindari sentuhan mematikan dari racun tersebut.

Dua wanita cantik, satu dengan kekuatan python purba dan satunya lagi dengan tubuh racun yang ditakuti, berdiri bersatu.

Kombinasi mereka jelas membuat banyak Dou Zun tak sanggup menahan diri. Namun Ren He Zi tetap menyeringai mesum, merasa masih berada di atas angin.

Tiba-tiba, tatapannya berubah saat riak energi menakutkan bergema dari arah Xiao Yan. Ia menoleh, dan matanya melebar ketika melihat lima gumpalan api berputar di atas telapak tangan pemuda itu.

Empat Api Surgawi… ditambah satu api buatan?” gumamnya terkejut. Di puncak gunung, Xiao Yan berdiri tenang. Senyum dingin menghiasi wajahnya.

Untuk pertama kalinya, ia memadukan Life Transforming Flame dengan Bone Chilling Flame, membentuk Angry Buddha Lotus Flame lima warna.

Ren He Zi yang awalnya kaget, segera menyalakan kekejaman dalam hatinya. Tinju kuatnya memecah ruang, melahirkan retakan hitam besar yang menjelma seperti ular ganas menerjang Xiao Yan.

Namun sebelum serangan itu mencapai sasaran, petir warna-warni dari langit kembali turun, menghantam retakan spasial hingga terpecah belah.

Ren He Zi menatap penuh amarah, lalu melirik ke arah Cai Lin yang menjelma naga raksasa di langit. Senyum jahatnya semakin lebar.

Hmph! Kalau begitu, sebelum aku menyingkirkan bocah itu, biar kalian berdua dulu yang merasakan nerakanya!

Part 19 : Serangan Gabungan Cai Lin & Dokter Peri Kecil

Cantik, karena kau terus ikut campur, biar aku habisi kalian berdua lebih dulu!

Begitu kata-kata itu meluncur, tubuh Ren He Zi langsung berubah menjadi cahaya kilat yang menukik deras ke arah Python Tujuh Warna di angkasa.

Whuusshhh…!

Tinju kerasnya menghantam ke depan, menimbulkan dentuman sonik yang dalam saat menghantam udara, langsung diarahkan pada Cai Lin.

Jeddaarrr!!!

Ekor Cai Lin sepanjang ribuan kaki terayun deras, menghantam serangan itu. Ruang di sekitarnya terbelah oleh kekuatan dahsyat sebelum keduanya berbenturan. Badai energi pun meledak di langit, dan tubuh Cai Lin terpental jauh ke belakang.

Heh, cantik, kau masih bukan lawan bagi orang tua ini!

Ren He Zi menyeringai puas setelah memaksa Cai Lin mundur. Namun belum sempat ia berbalik, suara siulan tajam menusuk telinganya. Pilar Dou Qi beracun melesat cepat, menargetkan titik-titik vital di tubuhnya.

Alisnya berkerut, lalu ia menghentakkan kaki di udara. Seketika ruang kosong di belakangnya berubah seperti dinding baja, menahan hantaman pilar racun itu.

Dentaaangg! Dentaaangg! Dentaaangg!

Haha… dua wanita cantik, kenapa bersusah payah demi bocah itu? Kalau ikut denganku, kalian pasti akan bersenang-senang…

Tawa licik Ren He Zi terhenti mendadak ketika pandangannya menangkap Xiao Yan yang sedang memadatkan lima jenis api sekaligus. Wajahnya kontan menegang.

Bocah gila… dia benar-benar menyatukan Api Surgawi!

Rasa waspada menyelimuti dirinya. Entah apa hasil dari penggabungan itu, tapi instingnya berteriak: kalau dibiarkan, nyawanya bakal melayang.

Ia segera berpaling dari Cai Lin dan Dokter Peri Kecil, lalu melesat lurus ke arah Xiao Yan bagai cahaya kilat.

Xiao Yan, hati-hati!” seru Dokter Peri Kecil, segera mengejar di belakangnya.

Xiao Yan menoleh sedikit, mendapati Ren He Zi dengan wajah dingin berlari ke arahnya. Namun sayap tulang berwarna hijau-merah di punggungnya terbentang, dan kilatan perak menyambar di bawah kakinya. Sekejap saja tubuhnya berpindah ribuan kaki jauhnya, membuat serangan Ren He Zi meleset.

Kecepatan yang luar biasa! Ren He Zi terperanjat, kaget melihat bocah itu menghindar begitu ringan.

Sebelum ia bisa mengejar lagi, dua serangan mematikan sudah meluncur dari belakang, Cai Lin dan Dokter Peri Kecil tidak menyia-nyiakan kesempatan.

Terpaksa, Ren He Zi membalikkan tubuhnya. Dou Qi memancar deras dari tubuhnya, menghadang dua serangan sekaligus.

Jebreeett!!! Darrr derr dorr!!!” Benturan mereka memekakkan telinga. Langit dipenuhi ledakan sekeras guntur, gelombang energi menyapu seperti tsunami, membuat ruang di sekitarnya bergetar dan terdistorsi.

Ughhh…!” Cai Lin dan Dokter Peri Kecil sama-sama mengerang ketika benturan keras itu membuat tubuh mereka terguncang hebat.

Part 20 : Dokter Peri Kecil dalam Bahaya

Tubuh Cai Lin dan Dokter Peri Kecil terpental ke belakang setelah benturan keras dengan Ren He Zi. 

Meski keduanya memiliki daya tahan tubuh yang luar biasa, perbedaan kekuatan dengan Ren He Zi terlalu besar. Bahkan ketika mereka berjuang bersama, hasilnya tetap berat sebelah.

Walau luka mulai bermunculan, keduanya tidak berhenti melawan. Mereka tetap memaksa diri berdiri, menahan serangan demi serangan. Sementara itu, kilatan serangan bertubi-tubi terus menghujani Ren He Zi, membuatnya harus bertahan dengan tergesa-gesa.

Di sisi lain, Tian He Zi dan Di He Zi tampak kesulitan menghadapi Yao Lao. Wajah mereka memucat, napas mulai kacau, jelas bahwa kekuatan mereka jauh di bawah lawan. Jika bukan karena kerja sama yang solid, pertahanan mereka sudah lama jebol.

Kakak ketiga! Apa yang kau lakukan? Mengapa masih menahan diri terhadap para wanita ini? Kau ingin mati?!” teriak Tian He Zi dengan marah saat kembali dipukul mundur oleh serangan Yao Lao.

Tak seorang pun menyangka, Ren He Zi bisa dibuat kerepotan hanya oleh dua wanita yang levelnya tidak lebih tinggi dari Dou Zun bintang delapan. Namun, situasi semakin genting.

Tiba-tiba, tinju api raksasa yang diciptakan Yao Lao menghantam Tian He Zi dan saudaranya dengan kekuatan dahsyat. Meski tubuh mereka dilindungi Dou Qi, hantaman itu tetap membuat keduanya menyemburkan darah segar sebelum terhempas jauh.

Melihat itu, hati Ren He Zi dilanda kepanikan. “Tidak baik… kalau begini, kelompok kakak tidak akan bertahan lama lagi!” gumamnya.

Ia segera mengambil keputusan. Jika Xiao Yan tidak bisa ditangkap, maka tawan saja wanita cantik itu! pikirnya.

Dengan telapak tangannya, ia meremukkan petir berwarna-warni yang menghadang, lalu tiba-tiba mengulurkan tangan raksasanya ke arah Dokter Peri Kecil. Seketika, ruang di sekelilingnya mengeras, membuat tubuh sang peri tak mampu bergerak bebas.

Bummmm! Bledugghhh!” Dou Qi Dokter Peri Kecil berusaha meledakkan ruang pengurung itu, namun percuma. Ia tetap terperangkap.

Ck ck ck… cantik, kali ini kau akan ikut denganku!” ejek Ren He Zi dengan senyum cabul sambil melesat mendekat.

Cai Lin yang menyaksikan kejadian itu dari langit langsung panik. Ia segera melepaskan petir dari balik awan gelap, menghujani Ren He Zi tanpa ampun. Namun, dengan sekali kepalan, distorsi ruang menghancurkan semua serangan itu.

Hahaha! Cantik, kau adalah milikku!” Ren He Zi tertawa aneh, tangannya hampir menjangkau tubuh Dokter Peri Kecil.

Part 21 : Ledakan Dahsyat Teratai Api Lima Warna

Cantik, kamu milikku!” Ren He Zi tertawa dengan nada aneh setelah menghancurkan sambaran petir. Sorot matanya panas, menatap penuh nafsu ke arah Dokter Peri Kecil. Tangannya hampir menyentuh bahu sang gadis.

Jangan terlalu cepat bersenang hati!” Sebuah suara dingin menggema dari belakangnya. Seketika wajah Ren He Zi mengeras, ia berbalik, dan matanya menyempit kaget.

Sebuah Teratai Api Lima Warna sebesar baskom meluncur menembus udara. Api beraneka warna mekar dari teratai itu, setiap kelopaknya memancarkan aura penghancur yang membuat bulu kuduk berdiri.

💥💥 BOOOM! 💥💥

Gelombang kekuatan mematikan membuat tubuh Ren He Zi seolah membeku. Ia sadar, kekuatan ini setara dengan Teknik Dou kelas Tian tingkat menengah!

Perisai Lonceng Bumi!” Ren He Zi tetap sigap. Dengan cepat ia membentuk segel tangan. Dou Qi melonjak, membentuk bel besar yang kokoh, dan ia segera berlindung di dalamnya.

Mendesis…” Di saat yang sama, ekor ular raksasa turun dari langit, melilit Dokter Peri Kecil, lalu menariknya menjauh dari jangkauan Ren He Zi.

Kalau ingin mencari wanita cantik, carilah di neraka!” Nada suara Xiao Yan dingin saat ia menatap Ren He Zi di dalam lonceng. Sekilas panik muncul di mata Ren He Zi.

Xiao Yan mengepakkan sayap tulangnya, tubuhnya melesat mundur secepat kilat. Segel tangannya berubah, dan…

Meledak!” Satu kata singkat terucap. Teratai Api Lima Warna berhenti tepat di samping lonceng raksasa, lalu… meledak dengan kekuatan mengerikan!

🔔🔔 DENTANG! 🔔🔔

💥💥 BLEDDAAR!! 💥💥

Getaran dahsyat mengguncang seluruh wilayah. Gunung-gunung dalam radius sepuluh ribu kaki hancur berkeping-keping, berubah menjadi hamparan gurun. Batu besar pun lenyap tak bersisa, hanya menyisakan pasir beterbangan.

Kekuatan itu bukan lagi sekadar Teratai Api Lima Warna… melainkan bentuk Angry Buddha Lotus Flame empat-setengah warna! Bahkan ahli selevel Tian He Zi pun bisa musnah dalam sekejap jika terkena ledakan ini.

Debu pekat menutupi langit. Namun, tak lama kemudian, angin besar berembus ketika sosok ular raksasa berubah kembali menjadi wujud manusia anggun. Dengan ayunan lengan bajunya, pasir dan debu tersapu bersih.

Di balik tabir kabut yang tersingkap, terlihatlah seorang pria bertubuh kurus berbalut jubah hitam. Sosok itu perlahan muncul di hadapan Cai Lin dan Dokter Peri Kecil…

Catatan Tambahan

Episode 161 BTTH menampilkan berbagai elemen penting, mulai dari lelang spatial, kemunculan Sayap Demon Phoenix, teknik Body of Glass King Kong, hingga pertarungan memperebutkan Pill Lightning sembilan warna. Cloud Rain Sect dan praktik kuali dagingnya juga semakin menambah intensitas konflik menjelang perburuan Pohon Bodhisattva di Wilayah Tanah Gurun Kuno.

To Be Continue BTTH Episode 162

FAQ - Tanya Jawab BTTH Episode 161

Q1. Apa yang memicu konflik di BTTH Ep 161?

Pameran perdagangan ruang memunculkan item langka—dari Sayap Demon Phoenix, Badan Kaca King Kong, hingga fragmen peta terkait Purifying Demon Lotus Flame—yang memicu persaingan sengit dan aksi perebutan.

Q2. Apa itu Batu Asal Tujuh/Delapan Warna yang dipegang Cai Lin?

Batu yang terbentuk di lokasi kematian Heaven Swallowing Python. Kasus langka dapat menjadi delapan atau bahkan sembilan warna jika banyak python mati di titik yang sama; energinya jauh melampaui batu tujuh warna.

Q3. Mengapa Sayap Demon Phoenix berbahaya diperjualbelikan?

Klan Heaven Demon Phoenix sangat melindungi mayat & garis keturunan mereka. Menjual sayapnya berisiko diburu klan, sehingga hanya lelang ruang semacam ini yang berani menawarkannya.

Q4. Apa itu “Badan Kaca King Kong”?

Dou Skill kelas Tian (rendah) buatan Saint Liu Li; melatih tubuh hingga hampir tak tertembus, memadukan serangan & pertahanan, dicari banyak ahli.

Q5. Siapa yang memenangkan fragmen peta Purifying Demon Lotus Flame?

Seorang pria kurus berjubah hitam (Cloud Rain Sect)—ia menukar Pill Lightning sembilan warna (Pill Beast) dan mengalahkan penawaran Yao Lao.

Q6. Kenapa fragmen peta tersebut sangat berharga?

Fragmen itu terkait Purifying Demon Lotus Flame (peringkat 3 Heavenly Flame). Menguasainya berarti daya hancur luar biasa dan dominasi di benua Dou Qi.

Q7. Apa itu Pill Lightning 6/7/8/9 warna?

Klasifikasi tingkat kemurnian & kualitas pil obat. Semakin banyak warna, semakin tinggi nilainya. Sembilan warna amat langka dan bisa berevolusi ke tingkat 9.

Q8. Apa informasi gratis terakhir dari Bao Shan?

Kemunculan Pohon Kuno Bodhisattva—harta alam legendaris yang disebut bisa “membuka jalan jadi Sheng (Saint)”—akan muncul lagi setelah 10.000 tahun.

Q9. Apa manfaat Hati & Benih Bodhisattva?

Hati Bodhisattva memberi loncatan menuju Dou Sheng. Benih Bodhisattva meningkatkan peluang menerobos Ban Sheng/Dou Sheng, idaman para puncak Dou Zun.

Q10. Di mana lokasi kemunculan Pohon Kuno Bodhisattva?

Di Wilayah Tanah Gurun Kuno (timur laut Central Plains)—zona terlarang bagi manusia, penuh binatang purba ganas dan racun alam.

Q11. Siapa Trio He Zi (Tian/Di/Ren) dan seberapa kuat?
  • Tian He Zi – puncak 9 perubahan Dou Zun (setengah langkah Ban Sheng)
  • Di He Zi – 8 perubahan Dou Zun
  • Ren He Zi – 6 perubahan puncak Dou Zun

Bertiga bisa menekan Ban Sheng.

Q12. Mengapa Yao Lao “merampok” setelah lelang?

Karena peta jatuh ke tangan rival lama dari sekte jahat—Cloud Rain Sect—yang memakai praktik keji “kuali daging”. Yao Lao memilih merebutnya di luar lelang.

Q13. Apa itu “kuali daging” ala Cloud Rain Sect?

Para gadis bertalenta dijadikan “wadah” untuk dilatih lalu Dou Qi mereka diisap lewat teknik kotor; mayoritas tewas cepat—inti dari kebiadaban sekte itu.

Q14. Bagaimana jalannya duel Yao Lao vs Tian/Di He Zi?

Yao Lao (Ban Sheng) menekan keduanya dengan masif. Kerja sama duo He Zi pun kewalahan meskipun dulu pernah melukai Yao Lao saat masih Dou Zun.

Q15. Bagaimana duel Xiao Yan vs Ren He Zi?

Ren He Zi menargetkan Cai Lin & Dokter Peri Kecil sebagai sandera. Xiao Yan memanggil 4 Heavenly Flame + 1 api transformatif untuk meramu Angry Buddha Lotus Flame 4½–5 warna.

Q16. Apa peran Cai Lin & Dokter Peri Kecil?

Cai Lin mengungkap wujud Seven-Colored Heaven Swallowing Python (petir pelangi), Dokter Peri Kecil mengaktifkan Mournful Poison Body—duet ini menahan Ren He Zi cukup lama.

Q17. Seberapa destruktif Teratai Api lima warna Xiao Yan?

Ledakannya meratakan pegunungan dalam radius ~10.000 kaki, mengubah lanskap menjadi gurun; setara teknik kelas Tian menengah.

Q18. Apakah Ren He Zi tewas oleh ledakan itu?

Ledakan menghancurkan area luas; adegan berakhir dengan siluet kurus berjubah hitam terlihat setelah debu tersapu—cliffhanger yang menegangkan.

Q19. Mengapa Python Sembilan Warna itu penting?

Puncak Heaven Swallowing Python sejatinya Nine-Colored Heaven Swallowing Python—garis keturunan tertinggi; hanya leluhur dengan darah terkuat yang bisa mencapainya.

Q20. Apakah Benih Bodhisattva Xiao Yan bereaksi?

Benih konon mampu “merasakan” pohon induknya; dugaan kuat jarak & kondisi wilayah ekstrem membuat deteksinya belum muncul.

Q21. Apa rencana tim setelah lelang?

Misi perampokan terhadap Trio He Zi untuk merebut peta, lalu mengincar Pohon Bodhisattva saat fenomena alamnya muncul (~≤1 bulan menurut Bao Shan).

Q22. Bagaimana standar kekuatan yang disebut?

Skala Dou Zun (bintang/perubahan)Ban ShengDou Sheng. Gap Dou Zun puncak ke Ban Sheng sangat besar; Heavenly Flame bisa menjembatani celah.

Q23. Mengapa lelang ruang berbeda dari lelang biasa?

Transaksi tukar-barang bernilai tinggi, penawar berhijab identitas (Doupeng), banyak proteksi ruang, dan aturan “tidak menawar bodoh”—ketika nilai tukar tak sepadan, orang mundur.

Q24. Siapa Bao Shan & Reflecting Treasure Mountain?

Bao Shan: kepala gunung, pakar lelang, tajam menilai barang, saat ini di puncak 9 perubahan Dou Zun—hampir Ban Sheng.

Q25. Apakah Cai Lin mendapatkan nilai dari Batu Delapan Warna?

Ya, Batu Asal Delapan Warna berpotensi mendongkrak kekuatannya signifikan—energinya jauh di atas batu tujuh warna.